ABC

Skema Pekerja Pertanian di Australia Barat Dihentikan

Skema pertukaran mahasiswa pertanian internasional yang telah berjalan selama 31 tahun akan berakhir pekan depan setelah Departemen Imigrasi Australia mengubah peraturan visa khusus tersebut.

Langkah tersebut menimbulkan kekagetan di sektor pertanian. Mereka mengatakan kebijakan ini dibuat tanpa berkonsultasi dengan sektor pertanian dan sosialisasinya hanya 12 minggu.

Skema ini dimulai pada tahun 1980 oleh petani Australia Barat untuk memberi kesempatan bagi keluarga petani di seluruh Australia untuk menampung peserta pelatihan pertanian dari Eropa selama 12 bulan.

Penyelenggaranya, International Rural Exchange (IRE), kini telah diinstruksikan oleh Departemen Imigrasi berhenti menerima aplikasi visa mulai pekan ini.

Narelle Vaughan menjalankan IRE dari sebuah kantor kecil di daerah padang rumput rumput Narembeen.

Setiap tahun dia menyediakan hingga 250 mahasiswa pertanian dari Eropa, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Asia Tenggara dan Eropa Timur untuk diterjunkan ke pertanian Australia.

Pada bulan April 2017, dia menerima surat dari Departemen Imigrasi yang memberitahukan bahwa program khusus Visa 408 terebut akan ditutup. Semua mahasiswa sekarang harus mengajukan Visa 417, yaitu working holiday visa yang selama ini digunakan para backpacker.

Vaughan diberitahu bahwa dia dapat “mengatur penempatan kerja sektor pertanian sementara bagi anak muda yang akan diakomodasi secara lebih tepat, sesuai dengan prioritas pemerintah, di bawah program Working Holiday”.

Dia mengatakan Departemen Imigrasi tidak mempertimbangkan dampak pengubahan visa liburan kerja pada sektor pertanian.

“Masalahnya banyak negara tempat saya bekerja tidak masuk daftar negara working holiday. Jadi ini akan sangat mempengaruhi sektor hortikultur dan pertanian kami. Ada banyak negara yang tidak masuk dalam daftar,” jelasnya.

Lobi pemerintah

Pemimpin Partai Nasional Australia Barat Mia Davies mengatakan telah menghubungi para menteri pertanian federal.

“Saya sampaikan tolong dilihat ini. Lihat apakah ada pertimbangan yang bisa diberikan untuk mengakomodasi hal itu,” katanya.

Mia Davies mengatakan penghentian skema tersebut kontraproduktif.

An image of WA Nationals leader Mia Davies, with the Perth skyline in the background.
Pemimpin Partai National Australia Barat Mia Davies.

ABC News: Jacob Kagi

“Bagi mereka, pemberitahuan bahwa mereka tidak lagi fit dan tidak dapat lagi beroperasi menimbulkan kekhawatiran nyata. Padahal seharusnya kita malah mendorong industri pertanian dan mendukung mereka agar mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin,” katanya.

“Saya tahu dari dapil saya sendiri bahwa petani sering gugup dalam mempercayakan alat-alat pertanian yang kadang bernilai 1 juta dollar kepada para backpacker,” katanya.

“Mereka merupakan sumber tenaga kerja yang sangat penting, kami tak ingin mengurangi pentingnya backpacker,” katanya.

“Namun seseorang yang memiliki komitmen terhadap pertanian, berasal dari sekolah pertanian, bekerja di pertanian, tinggal di pertanian internasional yang ingin berada di sini untuk meningkatkan keahlian mereka sendiri, jelas memberi nilai nyata pada bisnis di Australia,” kata Mia Davies.

Mantan pemimpin Partai Nasional Australia Barat Hendy Cowan mengatakan keputusan ini merupakan contoh adanya staf di Departemen yang diperintahkan oleh Menteri memperbaiki masalah, dan memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.

“Meskipun tidak masalah bagi pihak imigrasi untuk memperbaiki anomali yang terjadi dengan pendidikan tinggi (dengan Visa 457) mereka belum melakukannya untuk pertanian,” jelasnya.

“Saya kira sudah saatnya wakil-wakil kita di tingkat federal memastikan bahwa konsekuensi yang tak diinginkan karena mempengaruhi sektor pertanian harus ditangani,” tambahnya.

Pengalaman Nicole dan Rodney May

Peternak dari Cowaramup Dairy, Nicole dan Rodney May telah menerima 46 peserta pelatihan sejak tahun 1990 dari Jerman, Swiss, Prancis, Brasil, Polandia, Austria, Ukraina, Denmark dan Filipina.

Rodney mengatakan penghentian skema itu menjadi pukulan pahit.

“Kita harus menemukan pekerja dari sumber lain. Kita harus memiliki pekerja yang andal dan hal itu akan jauh lebih sulit,” katanya.

Nicole and Rodney May stand near a rural shed with paddocks and stock yards behind them.
Petani Nicole dan Rodney May telah mempekerjakan lebih dari 50 mahasiswa internasional di lahan pertanian mereka.

ABC News: Mark Bennett

“Saya pikir pemerintah mengambil langkah hal yang salah dengan hal itu. Tidak banyak pekerja, hanya sekitar 250 orang yang datang setiap tahun. Mereka cocok dengan situasi yang tidak biasa dan kami akan kehilangan hal itu,” ujar Rodney.

Nicole May memiliki hubungan khusus dengan skema ini, karena dia adalah orang pertama yang datang ke Australia sebagai mahasiswa pertanian dari Swiss, dan akhirnya kembali menikahi Rodney yang pernah menjadi tuan rumahnya.

“Saya datang sebagai peserta pada bulan September ’93. Dan akhirnya menginap. Saya senang berada di sini. Saya mencintai pertanian dan jelas jatuh cinta, menikahi suami saya di sini, Rodney. Kami memiliki tiga anak laki-laki yang gagah,” katanya.

“Ini pengalaman besar bagi kami yang menjadi tuan rumah dalam berhubungan dengan anak muda dan memberi mereka pengalaman dan mengalami apa yang saya lakukan. Tidak harus menemukan suami tapi hal ini merupakan pengalaman besar bagi orang dari negara lain, untuk melihat bagaimana rasanya datang ke sini dan bertani di Australia,” papar Nicole.

“Visa 408 memungkinkan mereka datang di satu tempat selama dua belas bulan, belajar, melihat masyarakat, menjadi teman dalam masyarakat, dan kemudian membawa pulang apa pun yang mereka pelajari,” tambahnya.

Diterbitkan Senin 17 Juli 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.