ABC

Siswa SMA Tercerdas di Australia Terpilih Ikut Program MIT

Salah satu siswa SMA di Queensland, Australia, yang paling cerdas akan segera meninggalkan sekolahnya untuk pergi ke Amerika Serikat dan berpartisipasi dalam sebuah program penelitian bergengsi.

Josh Marsh dari Tully -sekitar 120 kilometer sebelah selatan dari Cairns -adalah salah satu dari dua siswa Australia dan 75 siswa dari seluruh dunia yang dipilih untuk menghadiri program intensif enam minggu di Institut Sains Penelitian milik Institut Teknologi Massachusetts (MIT), yang berbasis di Washington DC.

Saat di sana, ia akan mendapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana rasanya belajar sains di salah satu universitas yang paling bergengsi di dunia.

Meski demikian, untuk saat ini, John masih tak percaya bahwa ia mendapat telepon yang mengatakan bahwa ia telah diterima dalam program itu.

"Itu adalah momen yang benar-benar mengubah hidup saya," aku Josh.

Ia menuturkan, “Ini akan membuka begitu banyak peluang ini tak main-main … nama MIT terkenal di dunia dan saya pastinya tak sabar untuk melakukan penelitian di sana.”

Guru fisika dan matematika Josh, yakni Ian Jackson, mengatakan, ia tak terkejut untuk mengetahui bahwa siswa kelas 3 SMA ini telah terpilih.

“Saya tahu kualitas Josh dan apa yang bisa ia lakukan, tapi Anda tak memperkirakannya ketika Anda tahu hanya ada dua orang yang terpilih dari seluruh Australia,” ungkapnya.

Beradaptasi ke kehidupan sekolah reguler

Josh tak masuk SMA sampai ia menginjak kelas 2.

MIT
MIT dipandang sebagai salah satu kampus bergengsi di dunia.

Flickr: Niklas Tenhaef

Selama ini ia bersekolah di rumah atau menjalani home-schooling untuk sebagian besar masa SD dan SMP-nya.

“Saya meninggalkan sekolah saat kelas 5 SD karena keluarga saya pindah ke Dunk Island dan Anda tak bisa mengejar jadwal perahu [ke daratan] karena cuaca dan hal-hal semacam itu,” jelasnya.

“Kami pindah kembali ke daratan sebelum masa SMA dimulai dan langsung mengejar ketertinggalan. Sungguh menarik untuk beradaptasi, [karena] saya kira saya tak benar-benar terbiasa berada di lingkungan kelas,” ungkap pemuda ini.

Jackson mengatakan, Josh membuat dampak besar terhadapnya dalam beberapa minggu pertama bersekolah di SMA Negeri Tully.

“Saya bisa melihat bahwa ia punya banyak wawasan sains dan matematika,” sebutnya.

Ia mengatakan, “Banyak anak home-schooling cenderung tertinggal dalam urusan pengetahuan, tapi saya tak bisa melihat ketertinggalan dalam metode home-schooling yang dijalani Josh sama sekali.”

“Dalam banyak cara, ia datang ke sini dengan lebih banyak pengetahuan daripada banyak anak yang belajar di sekolah reguler  -harus saya katakan, ini tak biasa,” ujarnya.

Ian Jackson
Guru fisika dan matematika Josh, yakni Ian Jackson, melatih Josh dengan kemampuan persamaan.

ABC Far North: Mark Rigby

Minat untuk memahami

Dalam menjelaskan rasa ingin tahunya terhadap pengetahuan, Josh mengatakan, ia benar-benar suka untuk memahami bagaimana sesuatu bekerja.

"Ketika saya belajar sains, saya tak hanya ingin mengetahui fakta-fakta, saya sebenarnya suka memahami apa yang terjadi pada tingkat yang terdalam," tutur Josh.

Ia mengatakan, dirinya bercita-cita untuk bekerja di SpaceX, perusahaan eksplorasi ruang angkasa swasta yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2002, suatu hari nanti.

“Mereka melakukan hal paling mutakhir ketika menyangkut perjalanan ruang angkasa dan mereka kemungkinan besar menjadi organisasi pertama yang menempatkan manusia di Mars,” jelasnya.

“Itu akan menjadi pekerjaan impian … tapi kita lihat apa yang akan terjadi dalam 10 tahun ke depan,” ungkapnya.

Josh saat ini tengah melakukan penggalangan dana daring atau crowdfunding untuk membantu menutupi biaya mengikuti program MIT pada bulan Juni nanti.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.