ABC

Siswa SMA di Canberra Rayakan Indonesia

Masa depan hubungan Australia-Indonesia bisa dikatakan cukup baik, setidaknya jika melihat siswa-siswa SMA di Canberra yang menunjukkan minat besar mereka dalam studi Bahasa Indonesia.

Dalam kegiatan Indonesia Day yang dilaksanakan Australia-Indonesia Youth Association – ACT Chapter (AIYA ACT), sekitar 170 siswa turut hadir merayakan Indonesia di kampus Australian National University (ANU).

Para siswa dan mahasiswa dari negara bagian khusus ibukota atau Australian Capital Territory (ACT) yang sedang belajar tentang Indonesia datang ke kampus ANU, dan ambil bagian dalam kegiatan workshop budaya, linguistik serta sejarah.

Melalui kegiatan ini, para siswa tersebut memiliki kesempatan mendalami keragaman budaya nusantara yang ada di Indonesia.

Di sisi lain, para voluntir dari kalangan mahasiswa berkesempatan menunjukkan keterampilan mereka kepada para siswa, begitu pula berbagai peluang yang tersedia bagi para siswa yang menguasai Bahasa Indonesia.

Para mahasiswa yang belajar pencak silat serta Tari Saman misalnya, turut menunjukkan kebolehan mereka. Keterampilan ini mereka peroleh saat berada di Indonesia melalui program secaman Australia-Indonesian Youth Exchange Program (AIYEP) serta program pengiriman mahasiswa ke Indonesia.

Sementara itu para mahasiswa asal Indonesia yang ada di Canberra tampil dengan berbagai pertunjukan budaya seperti musik angklung, dan juga sempat menunjukkan keunikan budaya ini kepada para remaja Australia tersebut.

IMG_4315.jpg
Para siswa menikmati salah satu aspek menarik dari studi tentang Indonesia. (Foto: Kiriman/Kirrilly McKenzie)

Sektor pendidikan sangat penting bagi hubungan yang sehat di antara kedua negara. Makanya, minat dari para remaja Australia terhadap Bahasa Indonesia maupun hal lainnya, perlu terus dikembangkan.

Saat ini kelas-kelas bahasa bersaing dengan mata pelajaran “yang lebih asyik” sebagai pelajaran pilihan. Hal ini menghambat perkembangan penguasaan bahasa asing di kalangan siswa. Sehingga program seperti ini sangat diperlukan untuk menunjukkan pentingnya belajar bahasa asing.

Para siswa di Canberra yang memilih belajar Bahasa Indonesia memiliki kesulitan lain dalam meneruskan pelajaran mereka sebab mulai dari SD hingga SMA dan juga perguruan tinggi, mungkin sudah tidak menawarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Keberadaan Indonesia jika dilihat dari Canberra mungkin terasa jauh sekali. Namun dengan tumbuhnya minat orang Australia terhadap kawasan sekitarnya, serta dengan jumlah turis yang datang ke Canberra 2,5 persen merupakan orang Indonesia, maka semakin perlu bagi ACT lebih terbuka dalam meningkatkan hubungan dengan Indonesia.

*Artikel ini sebelumnya sudah diterbitkan di website AIYA.