ABC

Siswa di NSW Belajar Kurikulum Yang Salah Untuk Ujian Akhir

Menteri Pendidikan negara bagian New South Wales Rob Stokes mengatakan bahwa dia sangat “marah” setelah mendapt pemberitahuan sebuah sekolah di kawasan regional NSW sudah belajar pelajaran matematika yang salah selama tujuh bulan terakhir.

Pelajar di Coonamble High School, yang terletak sekitar 531 km dari ibukota NSW Sydney, dilaporkan mendapat pelajaran General Mathematics 2, padahal mereka seharusnya belajar General Mathematics 1.

Kesalahan ini fatal karena berhubungan erat dengan sistem penilaian akhir untuk masuk ke perguruan tinggi di Australia yang dikenal dengan nama ATAR.

General Mathematics 1 ini akan diujikan di ujian akhir kelas 12 di NSW yang bernama HSC sementara General Mathematics 2 tidak masuk.

Ada lima murid kelas 11 dan dua murid kelas 12 di Coonamble yang terpengaruh oleh kesalahan tersebut.

Coonamble High School
Coonamble High School.

Supplied: Rotary Club of Terrigal

Para siswa dan orang tua mereka dilaporkan sangat kecewa setelah diberitahu bahwa mereka harus belajar silabus yang benar dalam waktu hanya dua bulan.

Ujian akhir tahun di Australia biasanya diselenggarakan sekitar bulan Oktober.

Rob Stokes mengatakan mengharapkan para siswa untuk belajar semua pelajaran hanya dalam waktu delapan minggu, baik sebelum maupun sesudah sekolah, dan juga selama liburan, adalah hal yang ‘tidak bisa diterima.’

“Solusi lain yang ditawarkan adalah bila mereka tidak mendapat nilai bagus tahun ini, mereka bisa melakukan ujian lagi tahun depan adalah solusi yang pantas ditertawakan.” kata Stokes kepada Radio 2GB.

“Menurut saya apa yang disampaikan oleh sekolah adalah hal yang tidak bisa diterima.”

Dalam pernyataan, Stokes mengatakan dia sudah memerintahkan inspekstur matematika dari Otoritas Standar Pendidikan NSW untuk mengunjungi sekolah untuk melihat hal apa yang paling pantas dilakukan.

“Saya menyadari bahwa mencari solusi yang bisa memuaskan bagi pelajar kelas 12 dalam keadaan begitu terlambat seperti sekarang ini bukan hal yang mudah.”

“Saya sudah menugasi Sekretaris Departemen Pendidkkan Mark Scott untuk mengambil tindakan tepat guna mendukung para siswa yang terlibat, dan memberi tindakan disiplin bagi staf, selain juga mencari solusi yang adil bagi siswa.”

Stokes mengatakan dia ‘sangat sangat kecewa’ dengan apa yang terjadi.

“Saya bisa merasakan kekecewaan dan kesedihan para siswa dan orang tua mereka. Saya marah atas nama mereka.”

“Bila mereka adalah anak saya, saya akan marah sekali.”

“Sistem telah gagal dan kita harus berbuat sesuatu untuk mereka.” kata Stokes.

Diterjemahkan pukul 13:40 AEST 23/8/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini