ABC

Sistem Ukuran Baju di Australia Dianggap Ketinggalan Zaman

Merk fashion di Australia terlalu kaku dan tidak mengubah standar sistem pengukuran baju, meskipun 50 tahun telah berlalu dan proporsi tubuh konsumen telah berubah.

Kritikan itu disampaikan pakar pengukuran fashion dari Amerika Ed Gribbin, yang untuk membuktikan pendapatnya, berbelanja di Melbourne dan membeli beberapa baju kaus yang berukuran 10.

"Baju-baju itu dari penjual yang sama dengan merk yang sama. Kita ukur dan ukurannya ternyata tak menentu. Ada yang lebih seperti ukuran 12, ada yang lebih seperti 14, dan ada yang lebih seperti 8. Dan itulah yang didapati konsumen," ceritanya.

Australia mengadopsi sistem pengukuran dari Inggris 40 tahun yang lalu. Namun meskipun pengukuran di Inggris telah berubah, "Australia kurang lebih masih menggunakan sistem yang sama," jelas Gribbin.

Padahal, tubuh konsumen telah berubah. "Kita membesar. Proporsi dan bentuk tubuh kita berubah, namun spesifikasi baju belum mengikuti, dan ini membuat konsumen kesulitan," ucapnya.

Di Amerika atau Eropa, banyak perusahaan yang mulai menggunakan teknologi baru untuk memperbaiki pengukuran, namun di Australia tidak banyak perusahaan yang mengambil tindakan tersebut.

"Andaikan perusahaan dan peritel meneliti tentang bagaimana sebenarnya bentuk tubuh konsumen mereka dan melihat data yang ada, mereka akan mengubah pengukuran yang digunakan. Ini akan mengatasi perbedaan dalam ukuran, dan mereka akan memuaskan lebih banyak konsumen," katanya.