ABC

Sindikat Kriminal Semakin Merajalela di Australia

Kejahatan terorganisir terus meningkatkan sasarannya kepada warga Australia daripada sebelumnya. Tindak kejahatan yang mereka lakukan juga semakin canggih, rumit  dan berbahaya. Demikian temuan terbaru yang diungkapkan Komisi Kejahatan Australia (ACC).

Laporan terbaru ACC yang disebut sebagai laporan paling komprehensif mengenai profil kejahatan terorganisir di Australia ini mendapati sindikat kejahatan terorganisir semakin meluaskan sayapnya dan menjauh dari pasar tradisional mereka seperti perdagangan narkoba.
 
Sebaliknya, mereka kini beralih menyasar ke kelompok teroris dan teknologi untuk meningkatkan pengarus mereka di dunia dan  bisa lebih baik menyembunyikan hasil kejahatan mereka melalui pasar yang sah seperti real estate.
 
Dalam dua tahun sejak profil kejahatan terorganisir terakhir ACC dirilis, menurut Komisi Kejahatan Australia kejahatan terorganisir telah berkembang dan semakin mengakar di Australia.
 
CEO ACC, Chris Dawson mengatakan pasar kejahatan yang disusupi oleh kejahatan terorganisir semakin meluas.
 
"Laporan terbaru kami berjudul Kejahatan Terorganisir di Australia tahun 2015,  menunjukan meski hingga kini sindikan kejahatan terorganisir masih terlibat di pasar kejahatan tradisional mereka seperti perdagangan narkoba tapi sekarang keragaman pasar kejahatan yang mereka susupi semakin meningkat," kata Dawson.
 
Kejahatan terorganisir dapat terlibat dalam penipuan identitas, kejahatan interenet, sindikat narkoba dan perdagangan senjata ilegal dan terus memperluas jangkauannya.
 
Dawson mengatakan jutaan warga Australia akan menjadi korban kejahatan mereka, pada tahun ini saja jumlah kerugian yang ditanggung warga Australia akibat kejahatan internet oleh sindikat kriminal ini mencapai $930 juta.
 
Laporan ini juga mendapati perdagangan narkoba di Australia saat ini jumlahnya mencapai $8.2 miliar per tahun.
 
Beberapa tahun sebelumbya lebih dari 5 juta warga Australia menjadi sasaran kejahatan internet.
 
Dawson mengatakan masalah terkait kejahatan terorganisir di Australia ini semakin sulit karena para sindikat penjahat ini terus diuntungkan oleh kehadiran teknologi baru.
 
"Ada 12.4 juta pengguna internet di Australia, lebih dari  20 juta orang memiliki alat ponsel yang mereka gunakan dengan koneksi data, jadi semakin penting bagi kita untuk berhati-hati dalam menggunakan internet dibandingkan sebelumnya,"
 
Menteri Kehakiman Michael Keenan mengatakan pemerintah telah melakukan segala yang bisa dilakukan untuk melawan kriminalitas yang dilakukan sindikat penjahat terorganisir.
 
"Respon kami terkait dengan semakin canggih dan rumitnya kejahatan yang dilakukan oleh sindikat kriminal ini adalah memastikan lembaga penegak UU kita terus beradaptasi dan terus berkembang untuk menjaga agar sindikat penjahat ini dapat mereka tangani," katanya.
 
"Pemerintah Australia juga melakukannya dengan meningkatkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya antara lembaga penegak hukum nasional kita dengan rekan-rekan kami di negara bagian dan teritori untuk mendeteksi dan merusak bentuk bisnis kejahatan terorganisir. "
 
Laporan ini juga mengungkapkan kalau kejahatan terorganisir di Australia masih mengandalkan pendanaannya dari perdagangan narkoba dan 60 persen dari tindak kriminal paling serius di Australua melibatkan peredara narkoba.
 
Seiring upaya pemerintah Australia untuk menghentikan masalah yang semakin mengglobal ini, para ahli hukum memperingatkan tantangan di depan.
 
Mantan Direktur Penuntut Publik New South Wales, Nicholas Cowdery mengingatkan perlunya ada keseimbangan antara pemberantasan kejahatan terorganisir dan perlindungan hukum yang baik.
 
"Kita perlu mengimbangi upaya kita dengan langkah-langkah yang efektif melindungi warga dari ancaman ini tapi disatu sisi kita juga perlu menghormati hal masyarakat untuk terus menikmati kesenangan mereka di internet," katanya.
 
Pekan ini menurut rencana Pemerintah Federal akan merilis rencana aksi mereka untuk menangani kejahatan terorganisir dalam pertemuan dengan menteri kepolisian dari seluruh negara bagian dan teritori serta Jaksa Agung di Canberra.