ABC

Sindikat Kejahatan Internasional Dalang Maraknya Barang Palsu di Australia

Sindikat kejahatan terorganisir menjadi dalang dibalik melonjaknya peredaran barang palsu di Australia. Mereka tengah mencari pasar baru untuk produk mengandung zat berbahaya, mulai dari cat, racun tikus hingga cairan anti beku.

Pihak bea cukai Australia memaparkan hal itu dalam program ABC 7.30.  Lembaga tersebut mengatakan saat ini tidak hanya kaca mata hitam dan tas bermerek saja yang dipalsukan.

Tapi trend mengkhawatirkan yang terjadi belakangan ini adalah meningkatnya peredaran produk obat, suku cadang mobil dan penerbangan palsu di Australia.

Komandan Bea Cukai NSW, Tim Fitzgerald mengatakan produk-produk palsu ini sangat berbahaya bagi keselamatan konsumen.
“Barang-barang palsu ini seperti misalnya sikat gigi yang mengandung timbal, itu akan dimasukan ke dalam mulut konsumen ketika menggosok gigi,”
Dalam tur ke gudang Bea Cukai, tim ABC 7.30 diperlihatkan gudang yang penuh dengan tumpukan barang palsu yang berhasil digagalkan petugas bea cukai dan tidak lolos alat pemindai yang akan dijadikan barang bukti atau dimusnahkan.
Diantaranya ada penyaring minyak dan penyaring udara Toyota.
"Setelah diteliti ternyata produk ini tidak benar-benar menyaring minyak dan itu tentu saja dapat membahayakan mesin dan penumpang yang menggunakan kendaraan tersebut,” kata Fitzgerald.
Ada juga sejumlah besar telepon selular palsu, batere laptop yang bentuknya tampak telah memenuhi standard keamanan produk buatan Australia namun ternyata mengandung sejumlah zat berbahaya.
"Kadang-kadang ada Acid yang meleleh keluar dari batere, dan ketika anda menyambungkan batere itu ke saklar listrik maka akan bisa langsung terbakar, hal-hal berbahaya seperti itu,”
Viagra paling banyak dipalsukan
 
Pihak universitas dan swasta juga ikut terlibat dalam kerjasama internasional mencegah peredaran produk palsu.
Professor Natalie Stoianoff dari Institut Australia-China di Universitas teknologi Sydney mengatakan resiko yang ditanggung konsumen akibat produk palsu ini sangat besar.
"Obat palsu yang beredar bisa membuat orang meninggal, begitu juga dengan produk kosmetika palsu. Bisa membuat kulit penggunanya terbakar,” kata Professor Stoianoff.
Sementara perusahaanPfizer Australia mengatakan obat yang aling banyak dipalsukan adalah Viagra, dimana di Australia saja sudah ada 6 ribu butir pil Viagra palsu yang diamankan. Dan setelah dites Viagra palsu itu mengandung sejumlah zat yang sangat mengerikan. Mulai dari cat, racun, besi, kapur, racun tikus, cairan anti beku dan tinta yang memungkinkan semua zat itu tercampur rata.
Sindikat kejahatan internasional terlibat
Sementara itu CEO Bea Cukai Australia, Roman Quaedvlieg mengatakan produk palsu semakin menjadi ancaman yang juga dihadapi bea cuka lain di banyak negara.
"Mitra kita di lembaga PBB yang menangani masalah narkoba dan kejahatan di Europol mengatakan sindikat kejahatan internasional merupakan dalang dibalik peredaran produk palsu ini.
“Mereka mendanai berdirinya pabrik-pabrik industri rumahan yang memproduksi produk palsu,” papar Quaedvlieg.
Diduga China merupakan negara pemasok produk palsu terbesar di dunia yang beredar di Australia. Namun menurut Quaedvlieg sindikat kejahatan internasional melihat produk palsu sebagai sumber pendapatan baru mereka.
 
Pihak Bea Cukai Australia sendiri mengaku sudah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga penegak hukum lain di seluruh dunia untuk mengatasi kelompok kriminal di negara-negara asal mereka daripada menunggu produk mereka tiba di Australia.