ABC

Shuffle Dance ala Indonesia

Gerakan tari Shuffle Dance yang pertama kali muncul di Melbourne, Australia, pada periode 80an ternyata digandrungi anak anak muda Indonesia. Bahkan ratusan penggemar Shuffle Dance di sejumlah wilayah membentuk sebuah komunitas bernama Indorockers.

Lagu dari grup duo LMFAO asal Amerika berjudul ‘Party Rock Anthem’ yang mengusung genre  electronic dance music tentu bukan hal aneh di telinga para Shufflers, sebutan bagi mereka penggemar gerakan Shuffle Dance yang pertama lahir dari Melbourne, Australia, pada era 80an.

Lagu ini kerap mengiringi Shufflers untuk unjuk kebolehan di lantai klub malam atau acara kompetisi dansa dansi anak anak muda Indonesia.

Gerakannya kebanyakan menghentakkan dan menyeret kedua kaki dengan atraktif sambil mengikuti alunan lagu.

Dua tahun belakangan Shuffle Dance mulai booming alias menjadi trend di berbagai kota Indonesia.

Para Shufflers bahkan menghimpun diri dalam wadah komunitas di dunia maya dan menyebut diri sebagai Indorockers, kumpulan dari komunitas komunitas kecil.

Pada tahun 2012 lebih dari seribuan Shufflers di berbagai kota sempat berkumpul di Jakarta.

Yuspirio Adhitya, seorang karyawan swasta berumur 23 tahun yang juga menjadi salah satu pentolan Indorockers  adalah  Shufflers yang ikut menginisiasi pertemuan besar itu.

Dia bercerita kalau persentuhannya dengan Shuffle Dance berlangsung kala dia masih SMA, tepatnya pada 2007.

“Dulu masih suka pergi ke klub malam atau rave party, tapi tiba tiba ada salah seorang yang lagi dansa atau pumpink. Saya tertarik karena gerakannya mengikuti alunan bas dan melodi lagu yang diputar DJ. Akhirnya saya kenalan dan ingin tau itu gerakan apa? Lalu dia jawab “Ini Melbourne Shuffle,” ceritanya.

Adhit lalu mencari cari materi gerakan Shuffle Dance yang kini sudah berkembang dengan berbagai jenis inovasi di media sosial.

Dari model gerakan seperti orang berlari atau Running man sampai gaya flooping atau  gerakan seperti meluncur dan goyangan badan.

Adhit lantas merekam dan mengunggah tarian Shuffle Dance dirinya ke Youtube. Darisanalah mereka saling berkomunikasi.

“Kita upload video dan saling comment dan ketemuan, shuffle bareng. Itu Akhir 2008 dan 2009. Itu masih jarang banget yang shuffle,” lanjut Adhit.

Sekarang penggemar Shuffle Dance dari komunitas Indorockers tersebar di berbagai kota seperti Kalimantan, Malang, Bogor, Jogjakarta, Makassar sampai tentunya di Bali yang banyak bersentuhan dengan turis dari Australia.

Jika dulu mereka punya tujuan untuk menularkan Shuffle Dance, kini hal itu diserahkan pada masing masing komunitas kota. Namun kata Adhit mereka tetap menggelar pertemuan besar.

Tapi untuk sekarang Setahun sekali. Adanya yang namanya Global Meet Up Shuffle Day, jadi itu dimana seluruh komunitas shuffle datang ke Jakarta,” tuturnya.

Kelebihan Shuffle Dance

Kini para Shufflers baru terus bermunculan, salah satunya Mahasiswa asal Jogjakarta, Nur Fariza yang bergabung dalam komunitas Jogja Van Shuffle.

Riza juga mengenal Shuffle dari media sosial serta berkenalan dengan komunitas besar Indorockers.

Dia mengaku menyukai Shuffle Dance hasil impor dari Melbourne ini karena gerakan yang sederhana mirip orang olahraga.

 “itu kan mirip orang lari di treadmill ya, lebih enerji nya terkuras. Yang kedua sehat, karena dulu malas olahraga, tapi gara gara shuffle ini dan temanku banyak yang badannya gede, terus ikut shuffle ini lalu banyak turun berat badan,” seru Riza.

Riza belakangan malah mengambil untung dari kebiasaan ber Shuffle. Dia kerap diundang dan mendapat bayarang dari keahlian Shuffle Dance serta berteman dengan penggemar dance lainnya.

“Klub itu kadang buat sambilan, kalau ada job dan suntuk. Tapi kalau latihan di tempat dance biasa. Di jogja kan punya tempat dance bergabung dengan komunitas hip hop ada free style dance,” katanya.

Kini kata Riza, trend Shuffle Dance di Jogjakarta memang mulai menurun ketimbang setahun lalu. Tapi dia bilang fenomena ini hanya sementara dan tetap akan ada para shufflers baru bermunculan.