ABC

Setelah Sushi, Kini Bela Diri Asal Jepang Kendo Menjadi Populer di Australia

Budaya Jepang dengan sangat mudah diterima oleh masyrakat global, termasuk di Australia. Jika sekarang sushi sudah mendunia, maka bela diri Kendo diperkirakan akan memiliki banyak penggemar.

Kendo mulai dikembangkan di tahun 1600-an sebagai cara tidak mematikan untuk para prajurit samurai dalam mengasah keterampilan pedang mereka.

Selama berabad-abad, Kendo telah berubah dan berkembang menjadi olah raga bela diri yang lebih umum, dengan tetap menjaga adat dan ritualnya.

Shubukai Kendo Club telah mengajarkan seni bela diri di Gold Coast, Australia sejak tahun 1989.

Mereka yang tergabung dalam klab ini adalah berasal dari semua kalangan dan usia.

Lucas Cork, sekretaris klab telah berlatih kendo sejak tahun 2006. Ia mengatakan Kendo adalah olah raga bela diri yang mengutamakan etiket dan rasa hormat, bukan mencari kemenangan.

"Apa yang kami coba dan ajarkan kepada semua siswa adalah Anda bisa menjadi lebih baik daripada terakhir kali, tidak peduli apakah menang atau kalah," ujarnya.

"Jika Anda terus maju, maka sudah berhasil dalam olahraga kendo."

Pakaian yang digunakan adalah seragam prajurit samurai, namun kini menggunakan plastik dan serat karbon untuk menggantikan baju dan helm besi.

Kendo menggunakan tiga jenis pedang: dua kayu dan satu bambu, tergantung pada jenis pelatihan dan pengalaman pemakainya.

Cork juga menemukan dirinya sangat tertarik pada sisi mental dari olahraga tersebut.

"Keindahan, etiket dan moral sederhana dalam kendo adalah sesuatu yang sangat menarik bagi saya," katanya.

Shubukai Kendo Club memiliki beberapa guru tingkat tinggi, atau sensei.

Termasuk Toshi Tsukadaira, yang kini berusia 73 tahun. Ia merupakan praktisi kendo peringkat tertinggi di Australia.

Ia memiliki kepribadian yang tidak terlalu terbuka dan kerap menghindari berbicara soal kendo.

Tapi istrinya Hiroko, 71 tahun, mengatakan kalau suaminya tidak akan pernah menyerah.

"Kendo membuat [Anda] sehat dan jauh lebih kuat … sangat, sangat sulit untuk mengekspresikannya," katanya.