ABC

Setelah Mengambang 2 Tahun di Laut, Penulis Pesan dalam Botol Ditemukan

Polisi Queendsland telah menemukan penulis pesan berantai di dalam botol kaca yang terdampar di pantai terpencil, di utara negara bagian (Queensland) ini.

Walau pelaku berada di luar yurisdiksi mereka, polisi Queensland telah menemukan penulis serangkaian pesan yang ditemukan dalam botol kaca -yang terdampar di pantai terpencil, di utara Queendsland.

Petugas dari kantor polisi Bamaga – pos polisi paling utara di daratan utama Australia -menemukan botol itu ketika menyisir pantai di wilayah Ussher Point, bulan lalu.
 
Gembira atas penemuan mereka, polisi senior Talina O'Brien dan rekan-rekannya berusaha untuk mengontak para penulis dengan mengartikan rincian kontak yang tertinggal di pesan itu.
 
"Kertas dan tulisan di atas kertas sangat pudar dan kertas itu cukup ringkih sehingga cukup merepotkan untuk mengeluarkan kertas dari botol. Dari lima email yang kami kirimkan, beberapa dari mereka membuat kami harus menebak huruf apa yang ada di email, kami menerima tiga email dalam semalam," ungkap polisi Talina.

 

"Halo penemu botol Vivo! Kami setengah jalan di antara Galapagos dan Polinesia Perancis —dalam petualangan layar. Saya harap botol ini tak merepotkan dan membuat anda bahagia -salam hormat, Marjorie Cave, St Charles, Illinois"

Responden pertama adalah perempuan Perancis 26 tahun, Iris Jeusel, yang menulis bahwa ia telah bergabung dengan kru dari kapal pesiar Vivo untuk membantu pelayaran Samudera Pasifik.
 
"Saya baru saja bangun di Perancis pagi ini dan membaca email Anda, saya sangat senang dan gembira, ini luar biasa," tulis Iris.
 

Kru bertaruh siapa yang mendapat balasan pertama

Kapten kapal, Michael Roberts, yang tinggal di Kepulauan Virgin AS di Karibia, adalah yang orang kedua yang merespon dan terkejut mengetahui botol itu bertahan dalam perjalanan sejauh 14.000 kilometer.
 
Menurut koordinat dalam catatan-nya, botol itu dilemparkan ke laut sekitar 2.500 kilometer sebelah timur Pulau Pitcairn, atau sekitar 4.000 kilometer di barat kota Lima, Peru.
 

"Nama saya Michael. Catatan ini diterbitkan pada 14 Maret, 2014 di 9 derajat lintang selatan dan 112 derajat bujur barat. Jika anda menemukan pesan ini, laporkan…Salam damai."

"Menakjubkan melihat itu tak hanya bertahan, tetapi tulisannya masih terbaca," tulis kapten Michael.
 
Ia juga menulis bahwa awak kapal telah bertaruh atas siapa yang akan menjadi orang pertama yang mendapatkan balasan, jika pesan dalam botol itu ditemukan.
 
"Saya kira saya akan menjadi yang terakhir mendapat balasan mengingat tulisan tangan saya jelek dan salah ketik di alamat email saya."
 
Balasan ketiga dan yang terakhir datang dari kelasi Kyle Koopman, yang juga tinggal di Kepulauan Virgin.
 
Kyle tak hanya merinci kondisi badai yang harus ia hadapi untuk bergabung di pelayaran itu, tetapi juga kegembiraannya menerima balasan atas pesan yang ia tulis hampir dua tahun lalu.
 
"Saya harus banyak memohon pada istri dan dua majikan saya untuk membiarkan saya pergi dalam petualangan ini. Saya menerima email Anda tengah malam tadi dan setelah membacanya, saya tak bisa tidur karena saya terus berpikir banyak hal," tulisnya.
 
Polisi senior Talina mengatakan, ia dan rekan-rekannya terus bertukar email dengan para responden, dan baru-baru ini mengetahui bahwa kisah penemuan botol ini membuat heboh kampung halaman Iris.
 
"Ia sudah berhubungan dengan media lokal di Perancis dan ia muncul di TV dan melakukan wawancara radio juga. Ini hal yang besar bagi kami semua di Australia, serta mereka di sana karena botol telah melakukan perjalanan yang panjang," tuturnya.
 
Ia menyambung, "Sekarang, kami pada tahap di mana kami mungkin akan mencoba dan tetap berhubungan dengan mereka dan mudah-mudahan suatu hari ada di sana dan mengunjungi mereka."
 

Pelanggaran sampah tak mungkin dikenakan

Walau membuang sampah di pantai Queensland mendatangkan denda berat, polisi setempat kemungkinan tak mengejar para pengirim botol berpesan ini.
 
"Ini adalah sesuatu yang terjadi di perairan internasional sehingga ini merupakan sesuatu yang tak terlalu kami khawatirkan. Sayangnya, ada banyak sampah yang terdampar di pantai kami di sini di Australia yang berasal dari perairan internasional. Jika saya harus menyelidiki satu ini, saya harus menyelidiki jutaan sampah lainnya," kemuka polisi Talina.