ABC

Setelah Lima Kartu Kuning Dari Twitter, Akun Informasi Palsu Soal COVID Akan Dihapus Selamanya

Usaha jaringan media sosial untuk memerangi berbagai informasi palsu atau yang sengaja menyesatkan mengenai vaksin COVID-19 tampaknya semakin serius.

  • Twitter mengatakan sudah menghapus ribuan cuitan sejak Desember karena berisi informasi palsu mengenai COVID-19
  • Sekarang mereka yang dapat peringatan lima kali akan ditutup akunya
  • Twitter sebelumnya memberikan beberapa peringatan atas cuitan yang dilakukan mantan Presiden AS Donald Trump

Twitter sekarang mengatakan akan memberikan peringatan kepada cuitan yang berisi berbagai misinformasi dan kalau beberapa kali melakukannya, pemilik akun dilarang selamanya.

Jaringan media sosial ini sudah memulai mempromosikan informasi mengenai kesehatan publik bahkan sebelum COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global.

Twitter mengatakan juga akan menghapus informasi palsu atau yang menyesatkan mengenai virus karena berpotensi besar menciptakan kekacauan.

Sejak adanya kebijakan petunjuk mengenai COVID-19 di bulan Desember, Twitter mengatakan sudah menghapus lebih dari 8400 cuitan dan memberi peringatan kepada 11,5 juta akun.

Dalam kebijakan terbaru ini pengguna Twitter yang dianggap menyebarkan informasi keliru mengenai COVID-19 akan diberi peringatan seperti kartu kuning dalam pertandingan olahraga.

Twitter mengenai tidak akan hukuman yang diberikan dalam peringatan pertama, namun pemilik akun akan dikunci sementara dari akun mereka setelah adanya peringatan kedua dan ketiga.

Bila seseorang mendapat peringatan keempat, mereka akan dilarang melakukan kegiatan selama tujuh hari.

Bila pemilik akun mendapat peringatan kelima maka mereka akunnya akan ditutup permanen.

Dengan semakin banyak orang ingin mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksin dari pihak yang berwenang karena adanya vaksinasi yang dilakukan di seluruh dunia, Twitter juga mengatakan akan memperlebar petunjuk mereka.

Katy Minshall kepala kebijakan publik Twitter di Inggris mengatakan perusahaaanya mengakui peran yang mereka mainkan dalam memberikan informasi kesehatan publik yang bisa dipercaya.

“Kami terus bekerjasama dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia guna memastikan akses ke sumber yang terpercaya tersedia termasuk informasi mengenai vaksin COVID-19,” katanya kepada Reuters.

“Hari ini kami akan mulai menerapkan pemberian label bagi informasi palsu atau menyesatkan mengenai vaksin COVID-19, sebagai tambahan dari usaha kami menghilangkan informasi palsu mengenai COVID dari layanan kami.”

Peringatan yang dibuat oleh Twitter menjadi pusat perhatian ketika mereka menggunakannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat baru-baru ini, dengan Twitter mengeluarkan peringatan beberapa kali kepada Presiden Donald Trump sebelum kemudian menghapus akunnya.

Reuters/ABC

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Achamd Andika