ABC

Setahun Sekali, Gedung-gedung di Melbourne Membuka Diri

Open house lagi marak hari-hari ini di Indonesia, terkait perayaan Idul Fitri. Tuan rumah menyuguhkan aneka makanan khas lebaran kepada tamu-tamunya. Tapi di Melbourne, Australia, open house justru memberi kesempatan warga kota memasuki bangunan yang indah dan menarik, yang biasanya tertutup atau terlewatkan.

Open House Melbourne (OHM) digelar selama dua hari akhir pekan lalu (26-27 Juli) tiap tahunnya untuk mengenalkan berbagai gedung dan ruang di kota Melbourne. Acara gratis ini bisa diikuti siapa saja, termasuk tentunya warga kota Melbourne, yang memanfaatkan kesempatan itu untuk menjadi 'turis' di kota sendiri.

Tahun ini, lebih dari 100 gedung dan lokasi membuka pintu mereka agar peserta OHM bebas menjelajah dan belajar tentang lokasi-lokasi tersebut.

Open House Melbourne_Reading Room Perpustakaan Victoria

Ruang baca La Trobe di Perpustakaan Negara Bagian Victoria. Tahun ini, peserta OHM bisa melihat pameran Victor Hugo: Les Misérables di ruang ini (Foto: Ariyantri Tarman)

Untuk arsitektur, Melbourne cukup kaya. Berbagai gaya arsitektur dari zaman-zaman berbeda, seperti Gothic, Baroque, dan Art Deco, hingga modern dan minimalis, ada di sini. Di satu kawasan, anda bisa menemukan gedung dari abad ke 19 bersama gedung-gedung bergaya futuristik. 

OHM sudah enam kali diadakan. Untuk OHM tahun lalu, tercatat ada lebih dari 126.000 kunjungan ke 109 gedung. Tahun ini pun banyak yang antusias menyambut acara ini dan ingin berpartisipasi. Sejumlah antrian tampak di luar beberapa gedung yang dibuka.

Di lokasi J substation, yaitu ruang kontrol aliran listrik di pusat kota Melbourne, peserta OHM bisa mengantri selama satu jam lebih untuk masuk dan melihat cara kerja pengaliran listrik dan melihat ruang kontrol kuno, yang sekilas tampak seperti ruangan pesawat luar angkasa serial televisi 'Star Trek' edisi lama.

Beberapa gedung hanya bisa dimasuki bila anda memenangkan semacam undian yang diadakan oleh OHM. Ini karena gedung-gedung tersebut terlalu kecil atau kurang mampu menampung pengunjung dalam jumlah banyak terkait alasan keselamatan.

Open House-Perpustakaan East Melbourne

Perpustakaan East Melbourne. (Foto: David Ascoli) 

Menurut Emma Telfer, juru bicara OHM, kota Melbourne memang pada dasarnya amat nyaman untuk ditinggali, dan penduduknya senang beraktivitas di dalamnya. Karena itulah, OHM begitu sukses menjaring banyak peminat.

Karena sempat mengalami zaman keemasan , kota ini pun memiliki banyak bangunan indah, dan gedung-gedung itu dilestarikan.

"Kota Melbourne juga sangat progresif mengadopsi strategi-strategi yang membuat Melbourne ramah terhadap penduduknya," ucap Emma kepada Dina Indrasafitri dari ABC.

"Begitu pula dengan Departemen Perencanaan. Saat ada bangunan baru, misalnya, dipertimbangkan skala untuk manusianya. Hingga tak terbentuk jalan-jalan penuh pencakar langit tanpa interaksi di bawahnya."

Open House Melbourne 2014_Mission

Gedung tua Mission to Seafarers (Foto: Dina Indrasafitri)

OHM tak hanya menampilkan gedung indah. Di beberapa lokasi, peserta juga bisa belajar tentang arsitektur ramah lingkungan.

Salah satu gedung ramah lingkungan yang membuka pintunya adalah 60 L green building yang meminimalisir penggunaan energi dan air.

Tahun ini diadakan pula tur green wall, yaitu tur melihat 'dinding-dinding hijau' alias taman vertikal yang ditanami berbagai tumbuhan. Manfaat dinding hijau, yang bisa dibuat di luar maupun di dalam gedung, antara lain bisa menyejukkan sekitarnya, juga mengurangi kebutuhan penggunaan AC dan mengurangi dampak polusi.

Menurut salah seorang yang memandu tur green wall tahun ini, John Hassal, dinding hijau juga bisa membantu masalah genangan air dan banjir di kota. "Umumnya, aliran air hujan bisa dikurangi green wall sebanyak 60 persen," ucapnya.

"[Dinding hijau] bisa memberi dampak bagus, tapi harus diingat juga berbagai aspek desainnya," jelas John Hassal, yang juga pemrakarsa perusahaan konsultasi dinding dan atap hijau, Do It on The Roof.

Open House Melbourne 2014_Green Wall

Salah satu tembok hijau di kawasan Docklands  (Foto: Dina Indrasafitri)

Kawasan Docklands dahulu merupakan kawasan industri, namun kemudian dirombak menjadi kawasan tempat tinggal. Dibanding kawasan tempat tinggal lain di Melbourne dan sekitarnya, Docklands memang terlihat sangat modern.

Selain sifat ramah lingkungan dan keindahan, peserta OHM juga tertarik pada sejarah berbagai bangunan.

Contohnya, untuk rumah-rumah besi yang terletak di kawasan Melbourne Selatan. Rumah-rumah ini dahulu dikirim dari Inggris dan langsung bisa dibangun cepat, untuk menjawab tuntutan perumahan di masa demam emas abad ke 19.

Open House Melbourne_Parliamentary library

Parliamentary Library di gedung parlemen. (Foto: Parliamentary Library & Information Service)

Menurut juru bicara OHM Emma Telfer, meskipun sudah banyak sekali peminat OHM, acara ini masih bisa menampung peserta lain, termasuk dari luar Melbourne dan bahkan dari luar Australia.

Untuk menghindari antrian yang terlalu panjang, Emma menyarankan agar peserta merencanakan terlebih dahulu gedung-gedung mana yang akan mereka kunjungi, dan membawa buku program acara.

"Kami menyarankan anda memilih gedung-gedung yang ingin anda kunjungi, dan juga lihat gedung apa yang ada di dekatnya [yang juga dibuka dalam rangka OHM]. Jadi kalau anda menemui antrian panjang, anda bisa mengunjungi gedung-gedung sekitar," jelasnya.

Open House Melbourne_antri

Peserta OHM mengantri untuk mengunjungi salah satu lokasi . (Foto: Sastra Wijaya)