ABC

Seruan Pengampunan Bagi Pekerja Gelap di Australia Muncul Lagi Karena Kekhawatiran Vaksinasi

Kembali muncul seruan di Australia agar para pekerja gelap asing mendapat pengampunan karena adanya kekhawatiran mereka nantinya tidak berhak untuk mendapat vaksin COVID-19.

Vaksinasi dan Pekerja Ilegal di Australia

  • Diperkirakan ada sekitar 100 ribu pekerja yang tidak memiliki dokumen resmi di Australia
  • Dua pertiga di antara mereka bekerja di bidang pertanian
  • Beberapa anggota parlemen mengusulkan pemberian visa 1 atau 2 tahun bagi mereka

Tuntutan ini diserukan karena munculnya sebuah laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Australia menyediakan visa bagi pekerja sektor agri makanan dalam sebuah program.

Diperkirakan terdapat 100.000 pekerja gelap di Australia, yakni mereka yang tidak memiliki visa kerja sehingga bekerja tanpa izin resmi, dan dua pertiganya bekerja di bidang pertanian.

Seorang pengacara masalah imigrasi yang bekerja untuk United Workers Union atau Serikat Pekerja negara tersebut, Sanmati Verma mengatakan pandemi sangat mempengaruhi para pekerja yang tidak memiliki dokumen dan akan terus berlangsung sepanjang proses vaksinasi.

“Tentu saja kalau tidak memiliki dokumen, mereka juga tidak memiliki akses ke Medicare [asuransi kesehatan warga Australia]. Namun bila tidak memiliki penghasilan, mereka tidak bisa membayar biaya perawatan kalau diperlukan.”

A woman with long dark curly hair, big diamond shaped earring, a navy blazer, stares directly at the camera.
Sanmati Verma adalah pengacara di bidang imigrasi untuk Serikat Pekerja United Workers Union.

Supplied

Pemerintah Australia menjamin bahwa semua orang yang berada di negara tersebut akan mendapat vaksin, tanpa mengindahkan bagaimana status visa mereka, nmun identitas mereka akan dicatat.

“Warga yang tidak memiliki dokumen, yang berada di luar jangkauan layanan kesehatan ‘Commonwealth’ atau pemerintah tidak akan mau mendaftar untuk divaksinasi,” kata Verma.

Dr Joanna Howe, dosen senior bidang Hukum di University of Adelaide, yang banyak melakukan penelitian mengenai pekerja gelap di bidang pertanian mengatakan hal ini akan menimbulkan risiko kesehatan publik.

“Tentunya akan ada risiko kesehatan publik bila pemerintah berasumsi telah memvaksinasi seluruh komunitas di Australia, namun ternyata masih ada kantong-kantong dimana masih ada yang tidak divaksin,” katanya.

“Mereka tidak menerima insentif dari mengajukan diri, mereka pasti sangat ketakutan untuk divaksinasi.”

Dr Howe mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk menangani masalah tersebut.

A woman with long dark hair, brown eyes, glasses, pearl earrings stares directly into the camera.
Dr Joanna Howe mengatakan pandemi saat ini merupakan momen bersejarah guna menyelesaikan masalah pekerja ilegal di Australia.

Supplied

“Saya kira ada alasan kuat bahwa penyelesaian urusan status mereka adalah jalan keluar dari sudut pandang kesehatan yang mendesak, namun juga dalam hal kurangnya tenaga kerja yang sedang dihadapi sektor pertanian, dan juga dari sisi kebutuhan sebagai manusia,” katanya.

Kelompok industri mendukung

Federasi Petani di negara bagian Victoria pernah mengusulkan agar pemerintah memberikan pengampunan beberapa yang lalu; presiden federasi tersebut, Emma Germano, mendapat kritikan tajam atas usulan tersebut.

“Industri ini sudah lama tidak berani mendesak siapapun soal amnesti [atau pengampunan] atau agar para pekerja gelap ini mendapat status tertentu,” katanya.

“Kini sudah ada lebih banyak dukungan seputar … percakapan pribadi, saya kira, dibandingkan di publik.”

A woman squats down in a crop
Presiden Federasi Petani Australia Emma Germano mendukung pemberian amnesti untuk menyelesaikan masalah di industri pertanian.

ABC Central Victoria: Eden Hynninen

Pemerintah Australia hari Jumat (5/3/2021) meluncurkan Strategi Pekerja Bidang Pertanian Nasional yang dimaksudkan agar petani mendapat akses ke angkatan kerja yang cocok untuk bidang mereka.

Namu Emma Germano mengatakan strategi ini tidak akan bekerja maksimal bila masalah pekerja ilegal tidak diselesaikan.

“Jadi di titik tertentu, kita harus mengatasi masalah ini sehingga tidak mempengaruhi apa yang ingin dicapai dalam industri ini.”

Anggota parlemen juga setuju

Usulan bagi pengampunan terhadap para pekerja ilegal ini sudah ada selama 10 tahun terakhir namun jarang mendapat dukungan dari politisi, namun sekarang keadaan mulai berubah.

Anne Webster anggota parlemen dari Partai Nasional untuk daerah pemilihan Malee di Victoria adalah satu di antara empat anggota parlemen di tingkat federal yang mendukung upaya pengampunan tersebut.

Dia mengatakan sedang bekerja sama dengan kelompok industri untuk mengeluarkan usulan transisi pekerja gelap ke visa satu atau dua tahun.

“Saya kira pandemi menjadi kesempatan sempurna dalam sejarah … mudah-mudahan kita menyelesaikan masalah ini sekarang sehingga tidak perlu lagi muncul di masa depan,” katanya.

Dr Anne Webster is standing for the Nationals in the 2019 election for the seat of Mallee.
Dr Anne Webste adalah anggota parlemen yang mendukung pemberian pengampunan bagi pekerja ilegal.

Supplied

Namun Dr Howe mengatakan keberhasilan kebijakan ini memerlukan dukungan dari semua pihak, dan adanya kemungkinan mendapat visa jangka panjang sehingga para pekerja gelap ini mau melaporkan diri.

“Yang diperlukan adalah pengakuan dari pemerintah dan partai oposisi (Partai Buruh) bahwa ini adalah sisi gelap dari industri pertanian.”

Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan bahwa amnesti bagi pekerja tidak terdokumentasi di bidang pertanian adalah ide yang baik, namun harus mempertimbangkan kekhawatiran keamanan nasional.

Dalam pernyataannya, Departemen Dalam Negeri mengatakan tidak mendukung ide memberikan visa bagi warga negara asing yang berada di Australia tanpa izin.

“Peraturan pengampunan bagi warga asing tanpa izin berpotensi menyebabkan meningkatnya pelanggaran terhadap UU Imigrasi,” katanya.

“Meski perbatasan Australia masih ditutup, masih banyak faktor yang mendorong masuknya imigran ilegal ke sini.”

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari berita dalam bahasa Inggris di sini