ABC

Seruan Pembatasan Pengeluaran Politisi Australia

Politisi di tingkat federal di Australia menghadapi tekanan untuk memperketat peraturan perjalanan ke luar negeri, setelah rincian mengenai pengeluaran $ 144 ribu (sekitar Rp 1,4 miliar) ke Amerika Selatan diungkap ke publik.

Dokumen yang diperoleh berdasarkan UU Kebebasan Informasi mengungkapkan perjalanan mengunjungi pusat-pusat wisata, tinggal di hotel bintang lima dan makan di restoran mahal yang dilakukan para anggota parlemen Australia dan staf pendamping.

Lima politisi yang dipimpin oleh Ketua DPR (House of Representatives) ketika itu Bronwyn Bishop, menghadiri Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF) selama empat hari di ibukota Ekuador, Quito, bulan Januari 2015.

Delegasi kemudian bertemu dengan politisi dan pejabat di Peru, sebuah negara yang tidak memiliki hubungan dagang apapun dengan Australia, menurut Departemen Luar Negeri.

Bishop kemudian melanjutkan perjalanan ke Argentina, tanpa yang lain, untuk menghadiri suatu acara.

Dalam kunjungan ke Peru, delegasi mengunjungi situs peradaban dunia penting seperti Machu Pichu, dan Cuzco, selain juga melakukan kunjungan sehari ke kota turis di Ekuador yang terkenal dengan pasar di dalam terbuka.

“Saya tidak yakin apakah mengunjungi pasar dan melihat tempat penjualan kerajinan masuk dalam membangun hubungan bilateral atau hubungan perdagangan dengan negeri seperti Ekuador dan Peru.” kata Senator Nick Xenophon, pemimpin dari partai Nick Xenophon Team (NXT).

"Ada berbagai cara untuk membangun hubungan bilateral kuat dengan negara lain dan cara yang sama sekali tidak membangun, namun hanya menambah koleksi sovenir bagi para anggota parlemen dan senator," katanya.

Tiga dari empat hotel yang ditinggali adalah hotel berbintang lima, termasuk tinggal dua malam di Belmond Hotel Monasterio di Cuzco.

Mantan biara ini dibangun di tahun 1500-an, dan memiliki koleksi seni sendiri, dan tarifnya adalah $ 500 (sekitar Rp 5 juta) semalam di bulan Januari tahun depan.

Kebanyakan restoran yang masuk dalam daftar dalam acara makan siang dan makan malam berada di dalam resor bintang lima.

“Kita tidak bisa melihat adanya alasan sama sekali bagi perjalanan ini. Ini terlihat seperti hadiah bagi para anggota parlemen, dan hadiah bagi mereka yang hendak pensiun.” kata juru bicara bidang demokrasi Partai Hijau, Senator Lee Rhiannon.

Dalam laporan mereka, delegasi mengatakan kunjungan ke Forum Asia Pasifik dan ke Peru pantas dilakukan.

“Forum ini penting bagi hubungan profesional dan institusi dengan anggota parlemen dari kawasan.” kata Bishop dalam laporan tersebut.

“Kunjungan bilateral ke Peru menyusul pertemuan APPF menunjukkan pentingnya elemen bilateral dalam hubungan Australia dan Perui.”

Anggota Parlemen dari Partai Buruh Joanne Ryan, yang melakukan perjalanan bersama Bishop, anggota Parlemen dari Partai Liberal Ewen Jones, Senator Liberal Ian Macdonald dan Senator South Australian Anne McEwen, sebelumnya tahun lalu mengatakan kepada media Wyndham Star Weekly bahwa kunjungan sangat bermanfaat.

“Hal yang saya pelajari dalam delegasi ini penting sekali. Ada banyak manfaat luar biasa.” katanya.

Perjalanan kontroversial menggunakan helikopter yang dilakukan Bishop dari Melbourne ke Geelong terjadi dua bulan sebelum kunjungan ke Amerika Selatan tersebut.

Bishop kemudian tidak dipilih lagi sebagai calon dari Partai Liberal sebelum pemilihan umum barusan.
Masa depan Ewen Jones di parlemen juga masih belum jelas, karena penghitungan suara masih terus dilakukan di daerah pemilihan Herbert di Townsville di Queensland.

Apa yang dilakukan oleh para anggota parlemen ini tidakla melanggar aturan yang sudah ada baik sebagai individu maupun sebagai delegasi.

Xenophon Serukan Transparansi Lebih Besar

Senator Xenophon, seorang anggota Majelis Tinggi Parlemen yang bisa memberikan suara mendukung atau menentang pemerintah, mengatakan bahwa dia akan mendorong agar informasi mengenai biaya perjalanan para anggota parlemen ke luar negeri tersedia bagi umum.

“Saya akan mengajukan resolusi di majelis rendah dan majelis tinggi Parlemen guna memutuskan bahwa delegasi, pengeluaran, rincian perjalanan meereka harus tersedia untuk dilihat publik dalam waktu 30 hari.” katanya.

“Sehingga pembayar pajak Australia bisa menjadi hakim untuk melihat apakah perjalanan itu bermanfaat bagi pembayar pajak.”

Senator Rhiannon mengatakan Partai Hijau menginginkan perubahan peraturan mengenai biaya perjalanan anggota parlemen.

“Para anggota parlemen sudah lama diminta ‘membersihkan diri’ mengenai biaya perjalanan ke luar negeri, dan kita masih lihat hal seperti ini.” katanya.

"Publik semakiin sinis dengan politisi.Hal seperti ini sudah berlangsung lama, Kita perlu pembatasan — dan ini berarti perlunya perubahan peraturan.

“Kadang kala perjalanan ke luar negeri diperlukan, dan perlu adanya petunjuk yang lebih jelas, hal yang tidak ada sekarang inil. “

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini