ABC

Serangan Lalat Semak Landa Pedalaman Queensland

Warga di pedalaman Queensland mengeluhkan serangan lalat semak terburuk dalam satu dekade terakhir.  Warga harus menggunakan masker pelindung lalat selama beraktifitas di luar rumah untuk menghindari kerumunan lalat semak.

Curah hujan yang cukup banyak di sejumlah kawasan di pedalaman Queensland membuat lalat semak berkembang biak dalam jumlah yang sangat banyak. Meluasnya kekeringan berkepanjangan yang melanda sebagian besar wilayah Queensland turut memicu masalah serangan lalat semak tersebut.

Pengatur lalu lintas, Mark King yang setiap hari memantau arus  lalu lintas selama 10 jam di jalan raya dekat Landsborough Winton, Longreach mengeluhkan betapa kehadiran lalat semak itu sangat mengganggu warga.

 "Ketika Anda membuka botol air, langsung diserbu lalat mereka berkerumun di mulut botol minum  kita,” katanya.

"Saya terpaksa minum melalui jaring penutup wajah untuk mencegah lalat masuk ke dalam minuman saya dan ikut tertelan,” tambahnya.

Mark King hanyalah salah satu dari pekerja di luar ruang yang harus menghadapi serangan lalat semak yang jumlahnya meningkat tajam di wilayah tempat tinggalnya.

"Tahun ini jumlah lalat semak sangat luar biasa banyak, semua orang membicarakan hal itu setiap hari,” katanya.

"Saya belum pernah melihat lalat semak sebanyak itu selama hidup saya dan mereka tidak tahu pasti kapan serangan lalat semak itu akan berakhir,” katanya.

Hibernasi kumbang kotoran turut picu serangan lalat semak

Sementara itu pakar serangga menilai serangan besar lalat semak yang terjadi di pedalaman Queensland tidak mengejutkan.

Dr. Christine Lambkin, dari Museum Queensland, mengatakan biasanya ada kumbang kotoran yang memakan kotoran sapi tempat lalat berkembang biak.

Namun karena kemarau berkepanjangan dan meluas membuat kumbang kotoran memilih berhibernasi, sehingga lalat semak berkembang biak tanpa ada gangguan.

"Lalat semak adalah lalat asli Australia – Dampier dan cook kedua wilayah itu juga mengeluh serangan lalat," katanya.

Dr. Lambkin mengatakan otoritas  Queensland sudah beberapa kali mengimpor kumbang kotoran untuk meredam populasi lalat semak.

Namun kumbang kotoran juga terdampak oleh kemarau panjang dan kekeringan yang meluas sehingga membuat predator lalat semak itu tidak aktif.

"Yang terjadi di musim kemarau adalah lalat semak tetap dapat berkembang biak di kotoran ternak, sementara kumbang kotoran tidak mampu bertahan hidup di cuaca panas,” katanya.

Lambkin menambahkan pada kondisi normal kumbang kotoran bertugas mengurai kotoran sapi  yang merupakan tempat lalat semak berkembang biak. Namun di musim panas kumbang kotoran memilih berhibernasi dengan mengubur diri mereka didalam tanah setelah sebelumnya mengumpulkan zat makanan dari kotoran sapi itu.

"Kumbang kotoran akan tetap berada didalam tanah menunggu kondisi udara di luar kembali bagus dan karena itu mereka tidak bisa menangani serangan lalat semak,” katanya lagi.

"Ketika kondisi cuaca sudah normal kembali, kumbang kotoran akan kembali ke permukaan dan akan mulai mengurai kotoran sapi kembali.

Namun menunggu kumbang kotoran kembali muncul ke permukaan dan membasmi lalat semak ini memakan waktu, sementara siklus hidup lalat semak sangat cepat sementara kumbang kotoran sangat lambat pertumbuhan populasinya.

Walikota Boulia dan peternak lokal, Rick Britton mengatakan kasus serangan lalat semak parah seperti ini terakhir mereka jumpai 30 tahun  lalu.

Mereka setuju, kumbang kotoran memang dikalahkan oleh musim kemarau panjang dan meluasnya kekeringan.

"Kasus ini pernah terjadi pada musim kemarau  tahun  1980, 81, 82 dan 83  yang melanda sebagain kecil Queensland dan itu sebabnya serangan lalat semak juga meningkat,” katanya.