ABC

Seragam Socceroos Tidak Lagi Hijau Emas

Di jaman internet dan mode, kehadiran sebuah tim olahraga di arena internasional bukan lagi sekedar penampilan mereka di lapangan, namun juga di luar lapangan, termasuk apa yang dikenakan mereka.

Demikian juga dengan timnas sepakbola Australia yang dikenal dengan nama Socceroos yang akan tampil di Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sebelum mereka turun ke lapangan hari Sabtu melawan Chile, perhatian lain diarahkan kepada seragam  yang mereka kenakan dalam melakukan perjalanan ke Brasil.

Socceroos telah menjadi sorotan fashion sejak mereka memamerkan pakaian formalnya di Sydney pekan lalu.

Jas klasik dua kancing warna navy serasi dengan kemeja putih, bibir saku warna putih dan dasi navy biru, yang jauh dari warna tradisional, warna emas dan hijau. Ini juga untuk pertama kalinya tim mengenakan label desainer lokal untuk kampanye Piala Dunia.

Designer Matt Jensen, pendiri M.J. Bale, mengatakan ingin menampilkan gaya yang akan mengimbangi standar fashion tim-tim lain di Piala Dunia.

"Mereka (tim) tidak ingin kalau kami menampilkan sesuatu yang terlalu semarak atau terlalu aneh-aneh. Maksud saya, kami telah mencoba menimbang-nimbang beberapa ide (seperti) kaus kaki warna emas dan hijau dan hal-hal lain, tapi keputusan akhir adalah sesuatu yang sangat klasik."

Socceroos memamerkan pakaian Piala Dunia mereka, dirancang oleh label Australia MJ Bale.

Dengan bahan wol merino dari negara bagian New South Wales (NSW) dan kain tenun Italia, Jensen bangga dengan jas sesuai pesanan untuk Socceroos. Ini bukan pertama kalinya dia bekerja dengan tim olahraga, dan dikatakannya bentuk tubuh atletik pemain sepakbola Australia membuat proses pengepasan lebih mudah.

"Para pemain dari tim Socceroo ini bisa dibilang jauh lebih mudah pengepasan ukuran bandannya dari beberapa pemain rugby. Beberapa pemain rugby diketahui berada di luar jangkauan ukuran standar, beberapa penambahan harus dibuat sekitar daerah perut dan khususnya daerah paha, "katanya.

Matt Jensen mengatakan berasarkan pengalamannya mendandani olahragawan, para pemain muda menunjukkan minat dalam fashion. Ia yakin ini mencerminkan adanya evolusi budaya umum di Australia.

"Kami mendapatkan banyak orang, baik olahragawan/wati atau hanya pelanggan umum, datang dengan referensi dari majalah atau website, sesuatu seperti itu, dimana 10 atau 20 tahun yang lalu tak mungkin pernah terjadi. Mereka akan datang dengan pasangan mereka, atau dengan ibu mereka."

Tim Fisher, direktur editorial penerbit gaya hidup Australia Broadsheet mengatakan, tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pengawasan publik telah membuat olahragawan/wati jauh lebih sadar akan pentingnya rasa fashion mereka.

Tampak mantap – Socceroos dengan jas Navy Saunders buatan MJ Bale .

"Dua puluh tahun yang lalu seorang pemain sepakbola bisa menyelesaikan pertandingan, menggantung sepatu dan pergi ke pub (kedai minum) dengan teman-temannya dan tidak seorang pun akan tahu. Sedangkan sekarang jika pemain sepakbola pergi ke sebuah pub, setengah lusin orang di pub akan mengeluarkan ponsel mereka, mem-posting foto-foto itu pemain tersebut untuk Instagram, Facebook, Twitter," ujarnya.

"Olahragawan/wati harus menyadari hal ini, mereka dilatih untuk menyadari hal ini, sehingga mereka sekarang menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpakaian, memilih kacamata hitam, mencukur rambut, semua hal semacam itu."

Dikatakan oleh Matt Jensen bahwa pergeseran dalam sikap terhadap penampilan pria telah membantu pria Australia untuk mengungkapkan gairah batin mereka terhadap fashion.

"Saya pikir pria Australia pasti lebih peduli tentang bagaimana mereka berpakaian sekarang. Mereka jauh lebih khusus, dan hal itu lebih dapat diterima. Mungkin itulah sebabnya mereka lebih peduli, karena sekarang mereka diizinkan untuk lebih peduli, dan pasangan mereka tidak akan mempersulitnya."