ABC

Seragam Lebih Panjang, Resiko Kanker Kulit Berkurang 9%

Menurunkan batas bawah pakaian seragam sekolah ternyata bisa mengurangi resiko kanker kulit sejak usia dini, demikian hasil riset terbaru di Queensland.

 

kanak ke kiri, Ned Smith (depan), Nikki Matheson dan Amy Smith mengenakan model seragam tahun 2015 yang diterapkan Sekolah pulau Magnetic yang didesain dan dikonsultasikan dengan peneliti dari Universitas James Cook.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Universitas James Cook yang melibatkan 100 sekolah di Queensland Utara, dimana resiko kanker kulit sangat tinggi, menyimpulkan memperpanjang seragam yang dikenakan pelajar hingga dibawah lulut dan siku dapat meningkatkan perlindungan dari resiko kanker kulit hingga sebesar 9 persen.
 
"Ini langkah kecil berdampak besar ," kata pengawas riset ini, Simone Harison.
 
Penelitian ini menemukan kalau mayoritas siswa di Queensland selama ini menggunakan seragam sekolah yang hanya menutup sebagian kecil lengan atas dan lututnya.
 
Peneliti mendapati kalau seragam yang dikenakan siswa  selama ini sangat standar dalam memberikan perlindungan dari cahaya matahari.
 
Para pelajar dari sekolah di pelosok, sekolah kecil  dan tingkat pendidikan yang kurang beruntung umumnya menggunakan pakaian yang kurang dapat memberi perlindungan dari paparan sinar matahari.
 
Menurut Harrison langkah merancang ulang seragam yang tidak terlalu signifikan,  seperti sejumlah perubahan kecil atau seragam yang lebih longgar ternyata dapat membantu mengurangi resiko kanker.
 
Sementara itu, jika selama ini murid sekolah menengah kerap bersitegang dengan orang tua karena menggulung seragamnya, hasil penelitian dari Universitas James cook justru mendapati kalau tingkat kenyamanan berbusana tidak mengalami perubahan, ketika siswa menggunakan seragam yang lebih tertutup dan lebih sederhana, dimana kondisi suhu tubuh maupun kulit diketahui tetap sama ketika siswa menggunakan celana panjang maupun celana pendek.
 
Sekolah Pulau Magnetic ubah seragam untuk lindungi siswa
 
Sekolah pemerintah di Pulau Magnetic memutuskan merancang ulang seragam sekolahnya untuk tahun depan berdasarkan riset yang dilakukan Dr Harrison.
 
Juru bicara Dewan Kanker Queensland, Katie Clift menyambut baik perbaikan yang dilakukan sekolah tersebut dengan merancang ulang seragam sekolah yang lebih melindungi siswa dari paparan sinar matahari.
 
"Anak-anak mayoritas menghabiskan waktunya dalam sepekan itu di lingkungan sekolah di periode paparan cahaya sinar UV, dan kita perlu memastikan para pelajar memiliki perlindungan terbaik terhadap kanker kilit,"  kata Cliff.
 
Queensland saat ini tercatat sebagai kota dengan tingkat kasus kanker kulit tertinggi di dunia.
 
Di seluruh Queensland setiap tahun tercatat ada sekitar 3,000 pasien menderita melanoma dan 133,000 lainnya menderita kanker kulit  non-melanoma.