ABC

Seperti Apa Dunia Akan Terlihat Dalam 30 Tahun ke Depan

Tanggal 21 Oktober 2015 diperingati sebagai hari Back to The Future, yang idenya berasal dari sebuah sekuel film berjudul sama di tahun 1989. Dalam film tersebut kedua tokoh utama berangkat dan tiba di masa depan, tepat pada tanggal 21 Oktober 2015.

Film yang diproduksi 26 tahun lalu telah mampu memprediksi seperti apa tahun 2015, meski banyak diantara apa yang digambarkan dalam film tersebut belum dapat diwujudkan pada hari ini.

Jika kita bisa memprediksi teknologi, lalu seperti apa dunia akan terlihat dalam 30 tahun ke depan? Sejumlah pakar mencoba menjawabnya.

Belum ada mobil terbang, tapi drone ada dimana-mana

Ilmuwan dan pakar robot dari University of Queensland di Australia, Dr Paul Pounds, mengatakan drone akan semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita dalam 30 tahun kedepan.

"Drone akan terlihat dimana-mana, sampai kita pun heran bagaimana mereka ada. Keberadaannya akan sama dengan keberadaan telepon genggam saat ini," ujar Dr Pounds.

Menurutnya drone akan banyak digunakan oleh sejumlah organisasi, seperti layanan gawat darurat, mengawas kemacetan lalu lintas, serta satuan penyelamat pantai.

Tidak hanya dari fungsinya, tetapi Dr Pounds memprediksi jika akan ada cabang olahraga baru yang melibatkan drone, yakni balapan drone.

"Mereka akan bertaruh untuk memperebutkan uang hingga jutaan dolar," ujarnya.

Ia menilai jika mobil terbang masih belum bisa dicapai, terlebih jika lepas landas dan mendarat dalam keadaan vertikal.

"Hal ini masih sulit dicapai, kita tidak bisa melakukannya di jalanan perumahan biasa," jelasnya. "Mungkin akan ada dan dibeli oleh mereka yang sangat kaya, tetapi Anda tidak akan menjemput anak-anak sekolah dengan mobil terbang dalam waktu segera."

Mobil yang bisa mengendarai sendiri akan jadi populer

Menurut Stulgherrian, penulis dan komentator teknologi, kemampuan para pengembang perangkat lunak dan menghubungkannya dengan data benar-benar akan mengubah kehidupan sehari-hari di masa depan.

Menurutnya kendaraan tanpa pengemudi akan berada dimana-mana. Tapi tentu saja, mereka akan mengarah ke tempat-tempat yang sudah kita input datanya.

"Mobilnya sendiri akan pintar, tidak hanya bisa mengendarai sendiri, tapi juga mereka akan tahu kapan mereka akan dibutuhkan," kata Stulgherrian.

Salah satu terobosan lainnya adalah kemampuan bahasa komputasional, dimana komputer dan robot akan memahami ucapan manusia.

"Kita punya Siri dari produk Apple, Cortana untuk Windows, dan Google Now dari Google. Mereka sudah mulai memahami suara manusia dan mengubahnya ke dalam kata-kata. Kita sekarang sudah berada di mana sistem komputer memahami apa arti kata-kata yang diucapkan," katanya.

Dengan sistem pengenalan suara ini tidak heran jika di masa depan akan ada robot-robot dengan mobil pintar yang siap memberikan jasa pengiriman barang dan makanan.

Mobil di tahun 2045 diperkirakan dapat memprediksi apa yang dibutuhkan manusia. Foto koleksi Google.

Industri energi akan mengalami transformasi besar-besaran

Profesor Ben Powell dari University of Queensland berpendapat jika saat ini beberapa teknologi di sektor energi sudah mencapai titik yang sangat canggih, sehingga bisa membuat transformasi yang tak terduga dalam waktu puluhan tahun ke depan.

Salah satunya adalah nuklir fusi, sebuah proses yang menggunakan tenaga matahari, untuk menyediakan energi yang sangat besar dan hampir tanpa ada limbah sama sekali. 

Menurut Profesor Powell, dengan melihat tingkat penelitian internasional yang terus meningkat, reaktor fusi nuklir untuk komersil akan tersedia dalam 35 tahun kedepan.

Tak hanya itu, sumber energi yang bisa diperbaharui, seperti tenaga sinar matahari, angin, dan air secara perlahan akan menggantikan sumber energi dari bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.

Sumber energi yang bisa diperbaharui seperti tenaga surya, angin, dan air akan menggantikan bahan bakar minyak. Foto: Alice Solar City.

Teknologi akan lebih menghubungkan individu

Mungkin selama ini masa depan selalu dihubungkan dengan ekspansi orang-orang ke luar angkasa.

Tapi menurut Antony Funnell, pembawa acara bertema futuristik di ABC Radio National, masa depanm justru akan lebih soal hubungan antara individu.

Funnel mengaku meningkatnya penggunaan telepon genggam telah menunjukkan bahwa saling berbagi dan berhubungan satu sama lain, sudah menjadi kebutuhan individu.

"Orang-orang memang sudah memiliki jiwa soial. Dengan banyak teknologi baru, menjadikkan sebagai media untuk bersosialisasi yang penting," kata Funnell.

Tapi ia pun beranggapan meski sudah banyak prediksi soal masa depan yang menekankan pada perubahan, tetap saja ada hal-hal yang tetap sama.

"Masa depan akan penuh dengan apa-apa yang sudah kita miliki hari ini," jelasnya. "Banyak gedung, baju, dan perilaku sosial pada saat ini yang tetap akan ada di masa mendatang."

Sejumlah teknologi di masa sekarang masih akan bertahan hingga masa depan.