Sepeda Melebihi Mobil di Copenhagen, Australia Tertinggal

Di ibukota Denmark, Copenhagen untuk pertama kalinya jumlah sepeda melebihi mobil di jalan-jalan karena usaha pemerintah setempat untuk mendorong warga lebih banyak bersepeda.

Rekor baru tersebut dicapai bulan lalu, dengan adanya tambahan 35.080 sepeda yang tercatat tahun ini sehingga jumlah sepeda di kota tersebut adalah 265.700 dibandingkan 252.600 jumlah mobil.

Menurut laporan The Guardian, penghitungan secara manual kendaraan di kota tersebut dilakukan sejak tahun 1970- dimana ketika itu lebih banyak mobil dibandingkan sepeda.

Sekarang pencatatan untuk pertama kalinya mendata adanya jumlah sepeda yang lebih banyak dibandingkan mobil.

“Ini menunjukkan investasi yang kami lakukan berhasil.” kata Walikota Copenhagen di bidang teknologi dan lingkungan Morten Kabell kepada harian Denmark, Politiken.

“Tetapi yang jelas tantangannya sekarang adalah jalur yang cukup bagi pengendara sepeda. Jalur itu harus bisa menampung besarnya jumlah sepeda.”

Copenhagen sudah lama dijadikan contoh bagi sistem transportasi yang terintegrasi dan tahun lalu dinyatakan sebagai kota terbaik bagi pengendara sepeda, dan kota paling layak huni di dunia, menurut situs kota tersebut.

Pemerintah sudah mengeluarkan dana 1 miliar kroner (sekitar Rp 20 triliun) untuk membangun prasarana untuk sepeda, dengan memindahkan tempat parkir untuk kendaraan, serta memperbanyak kegiatan car free day.

Namun menurut Kabell, masih ada ‘ketidakseimbangan dalam prioritas’ dimana fokus masih lebih banyak diarahkan untuk lalu lintas kendaraan mobil dimana sepeda sudah melebihi mobil di tempat-tempat tersebut.

Solusinya adalah menurunkan jumlah jalur bagi mobil dan memperlebar jalur bagi sepeda.

Bisakah Australia mengikuti jejak Copenhagen?

Selain bisa meningkatkan kebugaran fisik, berkendara sepeda juga bisa mengurangi stress, dan dengan semakin banyak orang bersepeda dibandingkan naik mobil, kadar polusi akan menurun.

Tetapi pakar manajemen transportasi dari University of Sydney Professor Stephen Greaves mengatakan di Australia prioritas utamanya jelas masih untuik mobil bukannya sepeda.

“Di Sydney, kita baru akan membangun terowongan jalan termahal di Australia di saat kita berbicara mengenai opsi transportasi yang lebih bersih.”

Di tahun 2014, seorang konsultan mobilitas urban dari Copenhagen mengatakan kota-kota di Australia tertinggal bertahun-tahun dari kota lain dalam membangun infrastruktur untuk sepeda.

Beberapa pihak mengatakan kota seperti Copenhagen dan Amsterdam (Belanda) lebih cocok untuk bersepeda karena jalan-jalannya lebih sempit dan tingkat kepadatan penduduk lebih tinggi.

Namun peningkatan infrastruktur untuk sepeda di kota-kota besar lainnya seperti Paris dan New York, paling tidak membantah sebagian dari argumen tersebut.

“Jumlah mereka yang bersepeda di Australia tidak mengalami peningkatan selama dua tahun, sebagian karena adanya kebijakan anti-sepeda seperti denda karena tidak mengenakan helm, dan juga usulan dari pemerintah NSW agar para pengendara sepeda harus membawa ID kemanapun pergi.” kata Dr Greaves.

“Yang sebenarnya terjadi adalah sepeda mungkin lebih banyak dari mobil di Australia. Hanya saja warga tidak menggunakannya. Saya sendiri punya tiga sepeda di rumah namun saya tidak betul-betul menggunakannya.”

Diterjemahkan pukul 13:10 AEST 2/12/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini