ABC

Sepatu Lari Terbaik Sesuai Bobot Tubuh

Mereka ringan, gaya, dan beberapa tanpa tali seperti kaos kaki, tapi sepatu lari minimalis yang sedang trendi dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh Anda.

University of South Australia telah melakukan riset selama 26 pekan dengan 61 pelari berpengalaman.

Mereka menemukan bagi pelari yang sedikit lebih berat — di atas 85 kilogram — risiko cedera cenderung tiga kali lebih besar daripada mengenakan sepatu lari konvensional yang punya bantalan ekstra.

“Kita agak naif mengenai efek apa [dari beberapa sepatu ini] sebenarnya yang didapat setelah beberapa bulan berlari dibandingkan dengan ketika pertama kali mencobanya,” kata Dr Joel Fuller, fisioterapis dan kepala peneliti.

“Kami memeriksa apakah ada perbedaan jumlah cedera yang terjadi pada periode enam bulan, perbedaan dalam nyeri yang dilaporkan, perbedaan dalam perubahan kinerja, biomekanik dan efiesiensi lari.”

Para peneliti menemukan bahwa memakai sepatu yang lebih ringan atau minimalis sangat meningkatkan kinerja dan secara garis besar tidak ada perbedaan dalam cedera kecuali pelari berbobot “sedikit di atas 80 kilogram”.

“Ada manfaat pada kinerja berlari dari menggunakan sepatu-sepatu ini, tapi jika Anda lebih berat, manfaat itu akan dikalahkan oleh peningkatan resiko Anda cedera,” kata Dr Fuller yang kini bekerja di Macquarie University, Sydney.

Seaptu berbantalan tebal lebih banyak mendukung dan mengurangi dampak berlari.
Seaptu berbantalan tebal lebih banyak mendukung dan mengurangi dampak berlari.

ABC News: Kevin Silsbury

Tergantung tinggi badan?

Peneliti telah mempertimbangkan pengukuran body mass index (BMI) dari pelari untuk mengetahui berat seseorang berbanding dengan tingginya.

Bagaimanapun juga, mereka menemukan entah berat tubuh karena gemuk atau tidak, risiko cedera tetap sama.

“Tidak ada bedanya, itu menunjukkan berapa berat Anda, ini lebih tentang muatan,” kata Dr Fuller.

Berlari secara tepat

Memiliki 15 pasang sepatu bersama suaminya, pelatih lari Greta Truscott sangat tahu perbedaan antara sepatu larinya.

“Saya memakai [salah satu jenis] untuk jarak lebih jauh atau bahkan sangat jauh … karena mereka lebih membantu dalam menapak, cukup lebar bagi tapak kaki,” kata dia.

“Untuk lari jarak lebih pendek saya memilih sepatu lebih ringan karena mereka sangat nyaman tapi tidak terlalu mendukung kaki.”

Truscott menyarankan untuk mencoba berlari telanjang kaki di rumput untuk memahami bagaimana seharusnya kaki menapak di atas tanah.

“Ketika memakai sepatu, seharusnya Anda merasakan hal yang sama dengan dukungan ekstra,” katanya.

“Temui spesialis sepatu lari untuk melihat cara atau teknik Anda berlari.

“Mencoba tingkatkan pijakan kaki, irama kaki dan postur tubuh dapat sangat membantu.”

Memilih sepatu yang tepat

Dr Fuller merekomendasikan:

  • Pelari dengan bobot tubuh lebih dari 85 kilogram seharusnya menghindari sepatu dengan bantalan tumit kurang dari 26 milimeter kurang dari 7 milimeter penurunan dari tumit ke ujung kaki.
  • Pelari berpengalaman yang berbobot kurang dari 72 kilogram dapat memilih sepatu berbobot ringan untuk mencapai peningkatan lebih besar dalam kinerja larinya, meski mereka harus melakukan transisi yang perlahan jika mereka belum pernah memakainya.
  • Sepatu dengan alas stabil untuk mereka yang lengkungan kakinya rendah (motion control) dapat bermanfaat jika ditunjukkan dari penilaian terhadap cara berlari atau uji stabilitas kaki yang baik.