ABC

Sepatu Baru Keluaran Jimmy Choo Bermotifkan Seni Aborijin

Karya seni seorang seniman Aborijin akan ditampilkan di sepatu rancangan ikon mode yang diakui secara internasional, yakni Jimmy Choo. Karya yang memuat budaya Aborijin itu akan menjadi motif dari alas kaki kelas atas.

Peter Farmer, pria asal komunitas Noongar yang berbasis di Australia Barat dan tumbuh di kota pedalaman Gnowangerup, mengatakan bahwa ia telah didekati oleh raksasa fesyen itu melalui teman mereka, Catherine Birch, dan diberi kesempatan untuk menampilkan karya seninya secara langsung.

“Kami bertemu dan sarapan dan saya membawa beberapa karya seni saya,” tutur Farmer.

“Karya seni yang dipilih adalah burung blue wren, yang merupakan totem (lambang suku) Aborijin saya, [dan] merupakan sesuatu yang telah saya lukis sejak lama, begitu penting bagi saya dan terlihat sangat bagus pada sepatu itu.”

Farmer mengatakan bahwa ia selama ini terkesan dengan koleksi Jimmy Choo dan percaya bahwa pasangan sepatu itu adalah alas kaki pertama di dunia yang memuat seni Aborijin.

“Saya rasa, tak ada orang yang melukis seni Aborijin di alas kaki kelas atas sebelumnya,” tutur Farmer.

“Tapi itu adalah ide hebat dari Profesor Choo untuk berinovasi dan membuatnya berhasil.”

Jimmy Choo (kiri) Bersama Peter Farmer.
Jimmy Choo (kiri) Bersama Peter Farmer.

Supplied

Mengharapkan kerjasama lebih lanjut

Kolaborasi ini adalah panggung baru bagi Farmer yang ingin terus bereksplorasi dengan label sepatu, yang diminati di seluruh dunia, itu.

“Saya menyelesaikan studi di Curtin University dengan gelar Associate Degree dalam Seni Aborijin dan Sarjana Seni Murni, dan saya mengambil jurusan serat dan tekstil,” katanya.

“Saya tak benar-benar mendalaminya setelah saya selesai kuliah, tapi setelah bertemu dengan Catherine, kesempatan terbuka dan kami membuat pakaian dan membawanya ke Pekan Fesyen Malaysia.”

Tak mengherankan, telepon Farmer terus berdering dengan permintaan dari teman serta keluarga akan sepatu keluaran Jimmy Choo itu.

“Mereka semua menanyakan kapan mereka bisa mendapatkannya. Istri saya menyiapkan beberapa pakaian dan terlihat sangat bagus,” ujar Farmer.

“Mudah-mudahan kami bisa bekerja sama lebih banyak dengan Profesor Choo dan mengolah semua desain yang telah kami lakukan sejauh ini.”

Diterbitkan Senin 31 Juli 2017 oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.