Separuh Kursi Kabinet di Negara Bagian Australia Ini Diisi Perempuan
Menteri Utama Negara Bagian Victoria yang terpilih kembali, Daniel Andrews, telah mengumumkan Kabinet barunya, dengan separuh komposisi dipegang oleh para perempuan.
Andrews memperkenalkan Kabinet baru yang terdiri dari 22 anggota Parlemen ini setelah pertemuan kaukus, tetapi belum mengungkapkan portofolio masing-masing Menteri.
Anggota Parlemen Victoria Utara, Jaclyn Symes, adalah tambahan baru dalam kepemimpinan Andrews, meski ia belum terkonfirmasi sebagai pemenang tempat kelima di daerah pemilihannya.
Ia bergabung dengan politisi Dandenong, Gabrielle Williams dan politisi terpilih di Williamstown, Melissa Horne, sebagai anggota Parlemen perempuan yang bergabung dengan Kabinet untuk pertama kalinya.
Natalie Hutchins dan John Eren mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan Kabinet sebelum pertemuan hari Selasa (27/11/2018), sementara Menteri Usaha Kecil, Philip Dalidakis, juga keluar.
Adem Somyurek, yang meninggalkan Kabinet pada 2015 karena tuduhan perundungan, kembali duduk di Parlemen.
Kesetaraan gender
Menteri Utama Andrews mengatakan, memiliki Menteri laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang sama di Kabinet adalah langkah bersejarah.
Andrews membela pasukannya termasuk Symes di Kabinet baru itu sebelum perolehan suaranya terkonfirmasi.
“Kaukus telah membuat keputusan dan itu sudah diratifikasi. Kami tak akan duduk di Pemerintahan sehubungan dengan Jac sampai kami mendapat angka lebih banyak dan kepastian yang lebih besar,” katanya.
Menteri Utama juga memberi penghormatan kepada Dalidakis.
“Jika kita akan memiliki lebih banyak pria di Kabinet, jumlah perempuan yang setara di Kabinet dibanding pria, maka logika memberitahu Anda bahwa sejumlah pria tak bisa dikembalikan ke posisi itu.”
“Saya sangat berterima kasih kepada Philip Dalidakis atas pekerjaan yang telah ia lakukan,” katanya.
Sang Menteri Utama telah menjadi advokat vokal kesetaraan gender, tetapi juga mencela terhadap aksi perundungan atau bullying.
Kembalinya Somyurek di Kabinet membuat marah beberapa orang di Partai Buruh Australia.