ABC

Seorang Gay Terancam Dideportasi dari Australia

Ali Choudhry, seorang gay di Brisbane, Australia, yang terancam dideportasi ke Pakistan, mendapat dukungan 120 ribu tanda tangan dalam petisi yang ditujukan untuk membatalkan pengusiran paksa tersebut. Sambil menunggu keputusan banding, Choudhry untuk sementara tetap diizinkan tinggal di Australia.

Choudhry sebenarnya telah hidup bersama pasangannya, dr Matthew Hynd, seorang warga Australia sejak empat tahun silam. Namun permohonan visa yang diajukannya, telah ditolak oleh Menteri Imigrasi Scott Morrison.

Alasan penolakan itu, menurut Choudhry yang mengutip pihak imigrasi, adalah karena "hubungan anda tidak bisa dipertimbangkan sebagai hubungan jangka panjang".

Akibat penolakan ini, Choudhry rencananya harus meninggalkan Australia terhitung Rabu (8/1/2014).

Ia mengajukan banding ke Peradilan Imigrasi, MRT. Menurutnya, hari Selasa ia bertemu dengan petugas MRT. "Petugas mengatakan hingga MRT mengambil keputusan banding, saya masih bisa tinggal di Australia," katanya.

Namun, katanya, petugas MRT tidak bersedia memberinya jaminan tertulis.

Sebelumnya pekan lalu seorang warga Australia bernama Paul Toner berinisiatif menggalang petisi yang ditujukan kepada Menteri Morrison untuk membatalkan keputusan deportasi. Hingga Selasa hari ini, telah terkumpul sekitar 120 ribu tanda tangan dukungan bagi pembatalan deportasi tersebut.

Para pendukungnya mengatakan, Choudhry terancam hukuman penjara jika kembali ke Pakistan dengan alasan orientasi seksualnya. Selain itu, ia juga tidak bisa berbahasa Pakistan karena ia besar di Amerika Serikat.

Pasangan Choudhry and dr Hynd termasuk pasangan sesama jenis di Negara Bagian Queensland yang mencatatkan hubungan mereka pada 12 Maret 2012.

Menurut Paul Toner yang menggalang petisi, meskipun  Choudhry sudah harus meninggalkan Australia dalam beberapa jam, namun tetap terbuka peluang untuk meyakinkan Menteri Morrison mengubah keputusannya.

Namun jurubicara Departemen Imigrasi menyatakan, pasangan sesama jenis tetap diperlakukan sama dengan pasangan biasa dalam urusan keimigrasian.