ABC

Seniman Melbourne Kalahkan Pussy Riot di Singapura

Seniman asal Melbourne, Australia, Daniel Crooks, memenangkan sebuah penghargaan seni senilai 22.000 dollar (Rp 230,9 juta) di Singapura, mengalahkan kelompok seniman asal Rusia, Pussy Riot.

Penghargaan yang baru diberikan pertama kali tersebut bernama Prudential Eye Awards. Para penyelenggara di Singapura menyatakan bahwa Crooks menang terhadap Pussy Riot dalam kategori digital/video.

Karya Pussy Riot yang menuai kontroversi dibuat di dalam Katedral Christ di Saviour di Moskow tahun 2012 lalu untuk memprotes ikatan politis antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Gereja Katolik. Akibat video tersebut, tiga anggotanya dijatuhi tuduhan membuat keonaran.

Selain Crooks dan Pussy Riot, seniman yang dicalonkan menerima penghargaan adalah Yang Yongliang dari China dan Baden Pailhorpe dari Australia.

Karya-karya Crooks yang terkenal berbentuk proyek-proyek video dan fotografi yang memanipulasi elemen-elemen video digital.

Penghargaan di Singapura tersebut dimaksudkan sebagai kesempatan merayakan dan memberi pengakuan terhadap artis-artis Asia kontemporer.

Selain Crooks, seniman Australia lain yang berjaya dalam acara pemberian penghargaan tersebut adalah Ben Quilty, yang berhasil menyabet penghargaan bidang seni lukis sekaligus dinyatakan sebagai pemenang secara keseluruhan.

Menurut pemberltaan media lokal, dengan ini, Quilty mendapat 57.000 dollar dan juga kesempatan untuk mengadakan pameran di galeri Saatchi di London

Tony Garifalakis dan Fiona Lowry, juga dari Australia, termasuk dalam mereka yang dicalonkan menerima penghargaan bidang seni lukis.