ABC

Seni Membuka Pintu Baru Bagi Napi Aborijin

Sudah laman menjadi pembicaraan bahwa proporsi narapidana dari kalangan aborijin di Australia sangat tinggi dan kemungkinan mereka melakukan tindak kriminal lagi juga tinggi. Namun sekarang program rehabilitasi lewat seni terbukti populer dan ada rencana untuk menerapkannya secara nasional.

Angus Abdullah mulai menggambar ketika dia menjalani masa hukuman di penjara di negara bagian Victoria.

"Saya sering mengatakan kepada petugas, bahwa mereka kok tidak mengenakan tuduhan 'melarikan diri'." kata Angus.

"Karena setiap kali saya memegang kuas untuk menggambar, saya tidak lagi merasa di penjara, saya merasa di tempat lain."

"Saya seperti berada di sungai, memancing, berburu, melakukan hal-hal yang menyenangkan, semuanya seperti pelarian."

Program Torch membantu napi aborijin kembali mengetahui budaya mereka. (ABC News)
Program Torch membantu napi aborijin kembali mengetahui budaya mereka. (ABC News)

Selama di penjara, Angus ambil bagian dalam program 'The Torch' yang membantu warga aborijin untuk mengenai kembali budaya mereka, sehingga mengurangi kemungkinan mereka melakukan tindak kriminal lagi.

Direktur eksekutif program Torch, Kent Morris mengatakan jumlah warga aborijin sebenarnya cuma 3 persen dari keseluruhan penduduk Australia, namun di penjara, 30 persen penghuninya adalah warga aborijin. Kemungkinan mereka untuk mengulangi tindak kejahatan juga tinggi.

"Mereka 15 kali lebih besar kemungkinannya dipenjara dibandingkan warga Australia lainnya." kata Kent.

"Membangun kesempatan ekonomi dan kemandirian memberikan mereka kemungkinan memulai sesuatu dari awal, dan memotong siklus kemiskinan dan faktor lainnya." tambah Kent.

Angus Abdullah menjadi pelukis setelah ambil bagian dalam program 'The Torch' di penjara. (ABC News)
Angus Abdullah menjadi pelukis setelah ambil bagian dalam program ‘The Torch’ di penjara. (ABC News)

Angus sudah dibebaskan dari penjara, dan menjadi salah seorang pelukis yang berhasil.

Hasil karyanya penuh warga, dengan gaya yang unik dari kalangan suku Noongar/Yamatyji  di Australia Barat.

"Nama saya sekarang sudah dikenal, saya mulai dikenal di dunia seni sebagai seorang pelukis yang bagus." kata Angus.

"Saya tidak mau disebut sebagai orang yang memompa ban sendiri (memuji diri sendiri berlebihan), namun saya senang karenanya." kata Angus lagi.