Senator Partai Hijau akan Usut Penembakan di Pulau Manus
Senator dari Partai Hijau, Nick McKim akan menggunakan perjalanannya ke Pulau Manus pekan depan untuk mengungkap dasar permasalahan yang memicu insiden penembakan di Pusat Penahanan imigran pada Hari Jum’at Agung (14/04/2017) lalu.
Penjelasan mengenai insiden penembakan tersebut telah menimbulkan pertentangan dan kontradiksi dengan Menteri Imigrasi, Peter Dutton mengatakan kalau ‘tidak terbantahkan’ penembakan itu dilakukan oleh tentara yang mengkhawatirkan kesejahteraan seorang anak laki-laki.
Tapi komandan kepolisian di Pulau Manus, David Yapu mengatakan anak laki-laki itu tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan ini, dan tidak juga ada kekhawatiran terhadap kesejahteraannya. Selain itu pihaknya tidak pernah menerima pengaduan resmi terkait anak laki-laki tersebut.
Sebaliknya, David Yapu menyalahkan penembakan itu pada tentara yang mabuk di dekat markas angkatan laut, yang diduga berkelahi dengan pencari suaka yang sedang bermain sepak bola.
Image
Senator McKim mengatakan dia akan mendiskusikan insiden penembakan ini dengan kepolisian Papua Nugini saat mengunjungi Pulau Manus.
“Saya belum mendaftarkan diri pada persyaratan apapun, baik itu dengan Pemerintah Papua Nugini ataupun Pemerintah Australia.
“Saat ini kita terus menerus diberitahukan kalau pusat penahanan imigran di Pulau Manus adalah fasilitas terbuka sehingga rencana saya adalah langsung mendatangi fasilitas tersebut.”
Sementara itu Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton mengatakan penjelasan yang menyatakan kalau seorang perwira Angkatan Laut Papua Nugini melepaskan tembakan ke pusat penahanan imigran kerena dipicu pertengkaran mengenai permainan sepak bola itu adalah ‘tidak masuk akal’.
“Terjadi penumpukan untuk jangka waktu tertentu, dan saya pikir penumpukan ini secara perlahan-lahan mulai memanas selama untuk jangka waktu tertentu, dan saya pikir kondisi ini mencapai puncaknya sehubungan dengan insiden tersebut,” katanya kepada Sky News.
Peter Dutton mengatakan bahwa ada banyak tuduhan tentang serangan seksual di pusat penahanan imigran, yang merupakan bagian dari pangkalan angkatan laut Papua Nugini dan berdekatan dengan masyarakat setempat.
Menteri Dutton mengatakan bahwa dirinya telah menerima penjelasan “yang jelas dan konsisten” bahwa penembakan tersebut “tidak menjadi masalah yang terbangun hanya karena satu insiden di lapangan sepak bola saja”.
“Ada – tentu saja berdasarkan semua informasi yang saya terima – penjelasan tentang perilaku tertentu yang membuat saya khawatir, sangat khawatir,” kata Dutton kepada Sky News.
“Saya tetap kukuh berpegang pada sikap yang telah saya ambil dan saya tidak mundur dari sikap tersebut.”
Dutton juga mendesak sejumlah media, termasuk ABC dan Fairfax Media, untuk meminta maaf atas pelaporan mengenai insiden penembakan tersebut.
Diterjemahkan pukul 18.30 WIB, 26/4/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.