ABC

Senator McCain Provokasi Beijing Soal Laut China Selatan

Senator AS John McCain membuat seruan provokatif mengenai perlunya latihan Angkatan Laut besar-besaran di Laut Cina Selatan, dengan menyebut berbagai negara dapat bersatu menantang kedaulatan Beijing di wilayah yang dipersengketakan tersebut.

Mantan kandidat presiden dari Partai Republik tersebut menggunakan pidatonya di Pusat Studi AS di Sydney pada Selasa (30/05/2017) malam untuk menuduh Cina semakin bersikap sebagai “pengganggu”.

“Jika China bisa menghentikan kita menjalankan kebebasan navigasi maka hal itu memiliki konsekuensi parah bagi seluruh wilayah tersebut,” katanya.

Senator McCain adalah ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat AS yang berpengaruh dan salah satu yang paling berpengaruh mengenai kebijakan militer dan luar negeri di Washington.

Ketika ditanya apakah Australia harus mengambil bagian dalam kebebasan navigasi di Laut China Selatan, dia menyarankan latihan multilateral yang dipimpin AS bisa menjadi cara yang baik untuk melawan China.

“Saya bukan mencoba memberi tahu orang Australia apa yang perlu dilakukan. Tapi ada latihan dimana sejumlah negara bergabung – kita menyebutnya RIMPAC [Rim of the Pacific Exercise] – yang diikuti Australia. Ini latihan Angkatan Laut yang luas,” katanya.

“Menurut saya hal itu akan menjadi kesempatan bagi kita untuk menggunakan kebebasan navigasi ini,” tambah McCain.

Dua puluh enam negara ambil bagian dalam RIMPAC terbaru di lepas pantai Hawaii dan California pada tahun 2016 – termasuk Amerika Serikat, Australia dan China.

China mengklaim kontrol atas sebagian besar Laut China Selatan namun terjerat dalam perselisihan teritorial dengan beberapa negara di kawasan ini, termasuk Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

China menyatakan kemarahan saat kapal-kapal dan pesawat AS memasuki wilayah tersebut – dan akan menekan setiap rencana latihan multilateral di Laut China Selatan tanpa seizin China.

Senator McCain menambahkan bahwa dia memahami pentingnya hubungan ekonomi Australia dengan China, dan menekankan bahwa pemerintah Australia harus membuat keputusan sendiri mengenai latihan militer.

Aliansi dengan AS

US senator John McCain shakes hands with PM Malcolm Turnbull
Senator John McCain meminta Australia tidak meninggalkan aliansinya dengan AS.

ABC News: Marco Catalano

Senator McCain juga membela perlunya aliansi Australia-AS.

Dia mengakui kebijakan luar negeri isolasionis dan tak bisa diprediksi dari Presiden Donald Trump telah membuat sekutu AS seperti Australia "tidak tenang", dan mempertanyakan komitmen Amerika terhadap tatanan internasional liberal.

“Saya menyadari datang ke Australia di saat banyak yang mempertanyakan apakah Amerika masih berkomitmen terhadap nilai-nilai ini. Dan Anda tidak sendiri. Sekutu Amerika lainnya memiliki keraguan yang sama belakangan ini,” katanya.

“Hal ini bisa dimengerti. Ada debat yang berlangsung sekarang di negara saya tentang peran apa yang harus dimainkan Amerika di dunia. Terus terang, saya tidak tahu bagaimana debat ini akan berjalan,” jelasnya.

Tapi McCain memohon kalangan politik dan militer Australia untuk tidak meninggalkan aliansi tersebut.

“Masa depan dunia akan ditentukan sebagian besar dari bagaimana perdebatan di Amerika ini diselesaikan,” katanya.

“Itulah mengapa saya dan orang lain berusaha keras memastikan Amerika membela sekutu kita dan tetap menjadi pemimpin aktif dan utama di dunia. Dan kami ita tidak dapat melakukannya sendiri. Kami membutuhkan bantuan Anda,” katanya.

“Lebih dari sebelumnya, kami orang Amerika mengandalkan Australia dan sekutu yang lain untuk tetap bersama kami… mendorong kami untuk tetap menjadi diri kami yang terbaik … dan mengingatkan kita selalu betapa banyak yang dipertaruhkan,” katanya.

Tuduh China soal kekayaan intelektual

Senator McCain mengatakan China telah mencapai “keajaiban ekonomi,” namun memberikan penilaian miring tentang perilaku China sebagai kekuatan utama.

“China menolak membuka lebih banyak ekonominya sehingga bisnis asing dapat bersaing secara adil,” kata Senator McCain.

“(China) mencuri kekayaan intelektual orang lain. (China) mengklaim teritorial yang luas yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. Dan (China) menggunakan perdagangan dan investasinya sebagai alat untuk memaksa negara tetangganya,” katanya.

Dia mengolok-olok usaha Presiden China Xi Jinping untuk menempatkan negaranya sebagai benteng stabilitas dan perdagangan bebas di World Economic Forum di Davos awal tahun ini.

“Gagasan bahwa China sekarang menjadi pelayan ekonomi global terbuka yang berbasis aturan mungkin bisa diterima di Davos,” katanya.

“Tapi penduduk negeri ini dan wilayah ini lebih tahu,” tambahnya.

Dia menyatakan Australia tidak harus “memilih” antara aliansi dengan AS dan hubungan ekonominya dengan China.

“Pilihan sebenarnya, pertanyaan sebenarnya, apakah Australia dan Amerika lebih baik berurusan dengan tantangan strategis dan ekonomi China bersama-sama, atau sendiri-sendiri,” katanya.

Strategi baru di Afghanistan

Konflik di Suriah dan Afghanistan banyak disinggung dalam pidato Senator McCain tersebut.

Dia kembali mengecualikan strategi Pemerintahan Obama di Afghanistan, dengan mengatakan bahwa hal itu gagal menyediakan sumber daya yang dibutuhkan pasukan AS untuk memperkuat kemenangan di negara tersebut.

Australia mengumumkan awal pekan ini akan menyetujui permintaan AS untuk mengirim 30 tentara tambahan ke Afghanistan untuk membantu melatih tentara Afghanistan.

Namun Senator McCain meramalkan Pemerintahan Trump akan segera mengungkap strategi baru di Afghanistan, dan membuat permintaan tambahan pada sekutu seperti Australia.

“Kami akan memiliki strategi bukan hanya untuk tidak kalah, tapi untuk menang dan itu akan membutuhkan semacam lonjakan,” katanya.

“Mungkin akan segera diumumkan dan mungkin akan memerlukan tambahan beberapa ribu tentara. Kami akan meminta rekan dan sekutu untuk memasok pasukan tambahan juga,” tambahnya.

Diterbitkan Rabu 31 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita ABC News.