ABC

Senat Australia Mulai Selidiki Proses Sertifikasi Halal

Senat Australia hari Jumat (21/8/2015) memulai penyelidikan mengenai proses pemberian sertifikasi halal, sertifikasi kosher, sertifikasi label organik serta label produk makanan modifikasi genetika.

Penyelidikan Senat yang diinisiasi oleh Senator Cory Bernardi dari Partai Liberal, dikenal pula sebagai "penyelidikan halal" dan mendapat tanggapan berbagai pihak.

Namun menurut Australian Food and Grocery Council (AFGC) yang hadir di Senat, pemeriksaan ini bukan jaminan tapi setidaknya bisa menghapus berbagai mitos di seputar daging halal.

Senator Bernardi termasuk salah satu politisi Australia yang selama ini seringkali mengecam proses sertifikasi halal. Namun ia tidak pernah diketahui mengecam proses serupa untuk sertifikasi kosher atau sertifikasi produk organik.

Cory Bernardi berbicara di Senat Australia.
Cory Bernardi berbicara di Senat Australia.

 

Ia bahkan menyebut sertifikasi halal di kalangan sebagian industri makanan di Australia sebagai "pajak agama", dan bersikeras untuk mengetahui berapa biaya yang dibebankan ke konsumen untuk setiap sertifikat.

Senator Bernardi menyebutkan, sebagian orang tidak suka dengan proses penyembelihan hewan menurut aturan agama.

Lebih jauh lagi, Senator asal Australia Selatan ini siapa yang mengumpulkan dana sertifikasi halal dan bahkan ia pernah menuduh bahwa dana tersebut terkait dengan kelompok ekstrimis di luar negeri.

Namun semua kecaman Senator Bernardi itu dibantah keras justru oleh CEO AFGC, Gary Dawson, yang menyatakan semua tuduhan terkait sertifikasi halal itu didasarkan pada misinformasi.

Saat ditanya apakah Senat Australia perlu menggelar penyelidikan ini, Dawson dengan tegas menyatakan, "Jawaban singkat adalah, Tidak!".

Namun karena Senat kini telah memulai penyelidikan mereka, AFGC yang merupakan organisasi produsen makanan di Australia, justru berharap liputan media akan membuka masalah ini dan menyebarkan pesan positifi.

"Ada perdebatan mengenai sertifikasi halal, biasanya muncul sesekali di media, makanya kami berharap langkah Senat ini bisa menghapuskan segala kesalahpahaman selama ini," papar Dawson.

"Kami telah menyerahkan data lengkap ke Senat terkait masalah ini," tambahnya.

Pasaran daging halal semakin meningkat bagi peternak di Australia.
Pasaran daging halal semakin meningkat bagi peternak di Australia.

 

AFGC menyatakan dengan sertifikasi halal, justru memberikan nilai tambah bagi perekonomian negara Australia.

"Ekspor produk makanan Australia ke negara-negara Muslim saat ini bernilai 13 miliar dolar (Rp 130 triliun) pertahun," jelas Dawson.

"Ekspor ini mewakili lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, dan biasanya berbasis di pedalaman Australia," tambahnya.

Departemen Pertanian yang juga hadir dalam dengar pendapat hari ini menjelaskan, secara global nilai produk makanan halal di tahun 2013 mencapai 1,1 triliun dolar dan diperkirakan meningkat menjadi 1,6 triliun dolar pada 2018.

Dawson juga membantah konsumen Australia dinomorduakan karena orientasi ekspor kalangan industri daging.

Senator Bernardi sebelumnya pernah menyebutkan konsumen Australia tidak mendapat pilihan untuk menolak produk daging halal.

"Meskipun daging domba, kambing atau ayam sebenarnya dipotong secara halal di negara ini, namun kebanyakan tidak diberi label halal," tulis Senator Bernardi dalam postingan di blognya.

Menanggapi hal itu, Dawson mengatakan, pencantuman label itu tidak perlu diwajibkan.

"Sama dengan sertifikasi lainnya, tidak ada kewajiban pencantuman label, karena sifatnya sukarela," katanya.

Senator Bernardi juga menyebut biaya sertifikasi halal sebagai "pajak agama".

Namun menurut Dawson tudingan itu sama sekali tidak benar. "Anda tidak bisa menyamakan biaya itu dengan pajak," tegasnya.

ABC mencoba menghubungi 9 pemrosesan daging yang menerapkan cara pemotongan halal, namun kesemuanya tidak bersedia diwawancara dengan alasan takut dijadikan sasaran oleh pihak tertentu.

Namun salah satu di antaranya menyatakan hampir setiap pekan mereka menerima surat bernama kebencian.

Beberapa waktu lalu ada pihak yang meluncurkan kampanye bertajuk Boycott Halal in Australia, dan telah mendapat lebih dari 81 ribu follower di media sosial.

Menurut Gary Dawson, kampanye tersebut telah merugikan kalangan industri daging.

"Anggota kami telah menjadi korban kampanye negatif yang tidak berdasar terutama di media sosial," ucapnya.

Gary Dawson, CEO Australian Food and Grocery Council, menyebut banyak mitos di seputar sertifikasi halal yang tidak berdasar.
Gary Dawson, CEO Australian Food and Grocery Council, menyebut banyak mitos di seputar sertifikasi halal yang tidak berdasar.

 

Senator Bernardi sebelumnya menekankan bahwa alasan dia mendorong penyelidikan Senat adalah karena konsumen ingin membuat pilihan mengenai apa yang mereka akan makan.

Namun saat ABC menemui warga Australia secara acak di pedalaman Victoria, dari 15 orang hanya 5 yang mengaku tahu apa itu daging halal.

"Saya pernah mendengarnya tapi tidak pernah memperhatikan," ujar Matthew dari Dimboola.

"Apa itu?" tanya Angie dari Horsham saat ditanya mengenai daging halal.

Sementara Ray McIntyre yang tidak tahu apakah itu makanan halal, setelah diberi tahu mengaku tidak akan mengubah caranya berbelanja makanan.

"Biar pun terkait agama, saya akan tetap memakannya," ujar dia.

Hal senada disampaikan Marian dari Queensland. "Saya baca berita bahwa biaya sertifikasi halal itu digunakan untuk membiayai terorisme. Namun tidak ada kejelasan apakah itu benar atau tidak. Tapi kalau saya suka produknya saya akan tetap beli," ujarnya.

Trevor dan Jerry dari Wimmera mengatakan isu kesejahteraan hewan jauh lebih penting bagi mereka daripada sertifikasi produk.