ABC

Sempat Ditolak, Gadis Down Sydnrome Sri Lanka Ini Akhirnya Diizinkan ke Australia

Seorang gadis asal Sri Lanka yang sempat menjadi berita utama setelah ditolak visa sementara-nya karena ia memiliki ‘Down Syndrome’, akan diizinkan untuk tinggal di Australia. Hal ini terjadi berkat campur tangan Menteri Imigrasi, Peter Dutton, dalam kasusnya.

Eliza Fonseka, 9 tahun, juga mendapat sekutu tak terduga dari mantan kapten kriket Australia, Greg Chappell, yang berjuang untuknya agar diberikan visa.

"Saya sangat bersemangat untuk Eliza, saya sangat bersemangat untuk keluarganya," kata Greg, yang didekati untuk membantu keluarga Eliza oleh ayahnya, seorang pelatih kriket.

"Saya pikir dalam hal ini, kasih sayang telah menjadi pemenang," sambungnya

Greg mengatakan, itu adalah pertama kalinya ia terlibat dalam masalah imigrasi.

"Mungkin dalam kasus khusus ini, ya, tapi selama bertahun-tahun saya telah didekati untuk mendukung beberapa hal dan ketika saya pikir itu layak, saya sangat senang untuk mendukung hal itu," sebutnya.

Ia menambahkan, "Saya pikir ini adalah kasus yang sangat layak."

Orang tua Eliza ingin bekerja di sebuah pusat krisis Kristen di pedalaman Australia Barat.

Tahun lalu, Departemen Imigrasi Australia mengeluarkan visa kerja sementara untuk orang tua Eliza, tapi Eliza tak disetujui visanya karena Departemen Imigrasi mengatakan ia dianggap sebagai "beban yang signifikan bagi masyarakat Australia dalam bidang perawatan kesehatan".

Keputusan itu memicu kemarahan di kalangan pejuang advokasi disabilitas.

Diskriminasi masih terjadi

Ayah Eliza, Angelo Fonseka, mengatakan, keputusan Menteri Imigrasi datang setelah 11 bulan berjuang untuk putrinya.

"Kami sangat senang dan gembira. Saya sangat gembira dan saya tak bisa berbicara. Saya dan sponsor saya secara emosional gembira dan kami berterima kasih kepada Tuhan," tuturnya.

Angelo mengatakan, putrinya dalam kondisi sehat dan tak menjalani pengobatan, dan keluarganya memiliki asuransi kesehatan swasta Australia untuk menutupi biaya medis.

Ia telah diberikan visa kerja sementara, yang berlaku sampai Desember tahun ini.

Ketua lembaga ‘Down Syndrome Australia’, Angus Graham, mengatakan, ia "senang" dengan keputusan Menteri Peter.

Namun ia mengatakan, masih ada perbedaan antara UU Diskriminasi Disabilitas dan UU Migrasi.

"Inkonsistensi dan diskriminasi masih ada untuk orang yang mencoba untuk bermigrasi ke Australia," ungkapnya.

Keluarga Angelo berencana untuk pindah ke Shark Bay, 800 kilometer di utara Perth, untuk bekerja di sebuah pusat krisis Kristen yang menyediakan makanan, akomodasi dan dukungan kepada orang yang membutuhkan.

Eliza akan bersekolah di kota kecil yang terletak di Kawasan Warisan Dunia di wilayah Gascoyne.

Angelo juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Federal Australia, Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett, lembaga Down Syndrome Australia dan lembaga ‘National Ethnic Disability Alliance atas dukungan mereka.

Menteri Imigrasi Australia hingga (13/2) belum memberikan komentar.