ABC

Semakin Sedikit Warga Australia Peduli Soal Kolesterol

Warga Australia sepertinya menjadi kurang peduli dengan kadar kolesterol dalam tubuh mereka. Tetapi mereka sudah lebih sadar untuk mencoba makan mengkonsumsi lemak dan zat tambahan, demikian laporan terbaru yang dirilis badan penelitian Roy Morgan Research.

Hingga Juni 2010, lebih banyak warga Australia (yang berusia 14 tahun keatas) setuju bahwa mereka "prihatin tentang tingkat kolesterol" (sekitar 38,3%) dibandingkan setuju bahwa "diet rendah lemak adalah gaya hidup saya" (34,8%).

Namun kepedulian soal kadar kolesterol telah menurun lebih dari 4% poin menjadi 34,1% hingga Juni 2014, sedangkan proporsi hidup rendah lemak sekarang lebih tinggi mencapai pada 35%.

 
Selama periode tersebut, proporsi warga Australia yang setuju bahwa mereka "mencoba membeli makanan tanpa bahan tambahan" telah berkembang dari 45,6% menjadi 48,4%.

"Warga Australia jelas menjadi lebih sadar akan apa yang mereka konsumsi, dengan peningkatan pada jumlah mereka yang menghindari makanan dengan kandungan lemak yang berlebihan atau zat tambahan," jelas Norman Morris, Direktur Komunikasi Industri dari Roy Morgan Research.

 

Perlu adanya perubahan pola makan untuk cegah kolesterol

Lebih banyak pria dibandingkan perempuan yang mencoba mengurangi asupan lemak dan zat tambahan, sehingga tak mengherankan pria lebih cenderung khawatir soal kadar kolesterol mereka.

Hingga Juni 2014, lebih dari separuh wanita mengatakan mereka mencoba untuk membeli makanan yang mengandung zat tambahan (55,3%) , lebih banyak 14% dari pria (41,3%).

Sementara itu, 38.9% dari wanita melakukan diet low fat, dibandingkan pria yang hanya mencapai 31%.

"Terlepas cenderung terus terjadi dari waktu ke waktu, atau dibagi menjadi beberapa segmen demografi, hasil ini bisa menjadi masukan berharga soal apa yang mendorong perilaku ini," kata Morris.

Hasilnya adalah pria Australia 17% lebih peduli soal kolesterol dibandingkan perempuan. 36,8% pria Australia mengatakan setuju soal menjaga kolesterol, dibandingkan dengan perempuan, yang hanya mencapai 31,4 %.