Semakin Sedikit Warga Australia Meninggal Karena Hepatitis C
Jumlah warga Australia yang meninggal karena gagal ginjal dan kanker ginjal disebabkan hepatitis C menurun 20 persen dalam waktu hanya dua tahun.
Demikian angka terbaru yang dikeluarkan oleh The Kirby Institute.
Ini terjadi menyusul dimasukkan obat yang efektif mencegah hepatitis namun harganya terjangkau, ke dalam Pharmaceutical Benefits Scheme (PBS) di tahun 2016.
PBS adalah skema obat-obatan yang harganya disubsidi oleh pemerintah Australia, sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat banyak.
“Penurunan angka kematian disebabkan karerna terapi obat-obatan anti viral di kalangan mereka yang mengidap hepatitis C, khususnya mereka yang memiliki penyakit ginjal yang sudah lanjut.” kata Greg Dore dari Kirby Insttitute.
“Sejak tahun 2016, sekitar 60 ribu warga Australia menggunakan obat yang mujarab tersebut, dan sekarang untuk pertama kalinya kita melihat penurunan angka kematian karena kasus hepatitis C.”
Data juga menunjukkan bahwa angka infeksi hepatitis C di kalangan orang-orang yang melakukan suntik narkoba menurun dari 43 persen di tahun 2015 menjadi 25 persen di tahun 2017.
Diperkirakan saat ini masih ada sekitar 170 ribu orang di Australia yang mengidap hepatitis C kronis.
Obat untuk menangani hepatitis C sebenarnya sudah lama tersedia, namun para ahli mengatakan penderita harus menjalani perawatan yang ‘lama’, dan ‘tidak semuanya efektif.”
“Yang berubah di bulan Maret 2016 adalah bahwa adanya obat baru yang tersedia dan kemudian pemerintah memasukkan daftar obat itu ke dalam PBS sehingga harganya bisa terjangkau.” kata Helen Tyrrell, Direktur Eksekutif Hepatitis Australia.
Obat baru yang harus diminum setiap hari selama waktu antara delapan sampai 12 minggu, pada umumnya tidak menciptakan dampak sampingan yang terlalu berat dan mengobati hepatitis C sampai 95 persen.
Sebelum masuk dalam daftar PBS, obat ini harganya bisa mencapai $AUD 20 ribu (sekitar Rp 200 juta), namun sekarang harganya kurang dari $ 40 (sekitar Rp 400 ribu) dan bisa diberikan oleh dokter umum dan bukan dokter spesialis lagi.
Di Australia, sebagian besar mereka yang mengidap Hepatitis C adalah warga aborijin, mereka yang menggunakan jarum suntik untuk narkoba, dan mereka yang berada dalam penjara.