ABC

Selfie di Instagram Bukan Berarti Narsis

Peneliti di Australia menemukan tidak semua orang yang mem-posting selfie pada Instagram melakukannya untuk pamer.

Dr Toni Eagar dan Dr Stephen Dann dari College of Business and Economics di Australian National University (ANU) melakukan studi pada 5.000 foto selfie, secara acak selama 10 hari.

Mereka menemukan 75 persen dari foto selfie diambil oleh perempuan, dan hanya sekitar satu dari 10 foto yang memiliki motif untuk menjadi terkenal.

“Kebanyakan orang hanya berkomunikasi dengan orang yang mereka sudah tahu, daripada mencoba untuk menjadi Kim Kardashian,” kata Dr Toni.

Menggunakan data yang didapatkan,Dr Toni dan Dr Stephen mengkategorikan selfi menjadi tujuh jenis.

1. Selfi otobiografi

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Taylor Swift dan kucingnya

Dr Toni mengatakan jenis yang paling umum dari selfie adalah gambar yang menceritkan kehidupan sehari-hari dengan teman-teman dekat seseorang dan keluarga.

“Melakukan hal-hal yang sangat sederhana dalam kehidupan,” katanya.

“Pergi ke sekolah, pergi bekerja, makan siang, hal-hal seperti itu.”

35 persen dari foto-foto yang diteliti menemukan selfi “otobiografi” menceritakan semua aspek kehidupan dari hal-hal biasa hingga acara-acara khusus seperti pernikahan.

2. Selfie catatan perjalanan

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Foto Zoe Foster Blake dan Hamish Blake saat berlibur di Trevi Fountain

Ini adalah jenis selfie paling sedikit, dengan hanya 6 persen dari foto-foto yang diteliti masuk ke kategori ini.

3. Selfie propaganda

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Selfie Kurt Coleman

Dr Toni mengatakan selfie jenis adalah yang paling sering dikaitkan dengan narsisme dan pamer.

“Mereka adalah orang-orang yang sering Anda lihat berpose dengan membuat wajah tirus (duck face), memilih dari sudut terbaik,” katanya.

Dr Toni juga mengatakan postingan ini juga biasanya diikuti dengan hashtag seperti #likeforlike atau ‘followforfollow” untuk mencari audiens.

Menurutnya ada kesalahpahaman umum bahwa mayoritas foto selfie berada di kategori ini.

Dari penelitian mereka ditemukan hanya sekitar satu dari 10 foto selfie digunakan untuk memamerkan citra individu atau daya tarik fisik.

4. Selfie parodi

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Instagram komedian Celeste Barber yang mengganti smoothie dengan minuman anggur

“Dalam jumlah yang sama dari orang yang benar-benar mengikuti apa yang sedang jadi tren, ada orang-orang yang membuat lelucon dari tren,” kata Dr Toni.

5. Selfie romantis

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Foto Snezana Markoski dan tunangannya Sam Wood

Arti dari kategori ini mungkin cukup jelas, Dr Toni mengatakan selfie romantis adalah kategori kedua yang paling umum dilakukan bagi orang-orang baik sendirian atau dengan pasangannya.

“Kami menyebut romansa, karena ada kemesraan dimana semua orang-orang bersama dan dana romansa disana,” jelasnya.

“Anda tahu, seperti Romeo dan Juliet, atau Brangelina.”

6. Selfie ‘self-help’

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Selfie Kayla Itsines di gym

[Self-help adalah istilah yang merujuk pada panduan atau tips yang biasanya membantu seseorang untuk bisa memiliki hidup yang lebih baik atau sehat.]

Mirip dengan selfie jenis propaganda,selfie jenis ini digunakan untuk berbagi pengetahuan soal kecantikan, kebugaran atau memasak.

7. Selfie ‘coffee table’

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Instagram Troyve Sivan

Dr Toni mengatakan foto-foto dari selfie jenis ini biasanya menunjukan unsur kreatif atau seni, dengan fokus pada manipulasi gambar.

Menurutnya, secara keseluruhan foto-foto selfie di Instagram tidak terlalu menunjukkan narsisme, tapi lebih tentang berbagi pengalaman dengan kelompok-kelompok sosial di dunia online.

“Selfie tidak berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya, orang-orang telah menggunakan sepanjang sejarah, ini hanyalah teknologi baru dan cara baru untuk melakukan sesuatu,” katanya.

Diterbitkan dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris, oleh Erwin Renaldi pada 13/10/2016 pukul 14:00 AEST.