ABC

Selamatkan Turis di Bali, Dua Remaja Australia Raih Award Keberanian

Dua remaja asal Kota Perth, Australia Barat menerima Medali Keberanian atau Bravery Awards karena berhasil menyelamatkan seorang pria berusia 53 tahun di Bali.

 

Jake Dean (kiri) and saudaranya membantu menyelamatkan nyawa Damian O'Brien (kanan).

Bulan Januari lalu, seorang pria asal Perth, Damian O'Brien ikut ambil bagian dalam tour mendaki bukit terjal dengan sepeda gunung di salah satu kawasan pedesaan di Bali, dia kemudian terperosok ke sebuah lubang dan jatuh terjungkal dari sepedanya dan terantuk di bagian kepala.
 
Dua remaja bersaudara Oliver dan Jake Dean, yang juga berasal dari Perth, kebetulan sedang berkendara di kawasan itu dan segera melarikannya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
 
"Saya nyaris hanya punya waktu beberapa menit saja setelah terbaring jatuh, karena  saya mengalami cedera serius di bagian kepala dan kedua anak ini menyelamatkan saya berkat keberanian dan kemampuan mereka memberikan pertolongan pertama dan tentu saja jiwa besar mereka," tutur
O'Brien.
 
Oliver yang baru baru ini berhasil meraih ijazah P3K dan berhasil membuat kondisi O'Brien stabil sementara Jake berusaha menghalau kendaraan agar menepi dan memberi jalan ketika mereka melarikan O'Brien yang cedera ke rumah sakit.
 
Tanpa mengetahui seberapa parah cedera yang dialami O'Brien, kedua remaja ini terus mendampingi O'brien.  Jake dan Oliver juga sempat memberikan nafas buatan dan menjaga kepala O'Brien tetap menghadap keatas ketika mengalami kejang sebanyak lima kali.
 
Mereka membantu memasukkan O'Brien ke dalam van dan mengajaknya berbicara mengenai anak dan isterinya untuk menjaga O'Brien tetap sadar selama perjalanan ke rumah sakit terdekat. Keduanya juga tetap mendampingi O'Brien ketika dokter dan perawat melakukan tindakan untuk menolongnya.
 
Hasil CT scans menunjukan O'Brien memiliki luka memar serius dan sejumlah perdarahan di otaknya, dan ia perlu dilarikan segera ke rumah sakit yang lebih besar di Kuta untuk ditangani oleh seorang ahli bedah saraf.

 
Begitu O'Brien telah dimasukkan ke dalam ruang perawatan intensif, barulah keluarganya diberitahukan mengenai kondisinya dan Oliver dan Jake baru meninggalkan O'Brien tanpa meninggalkan nomor kontak dan tidak mengharapkan  pujian sama sekali.
 
Itulah sebabnya O'Brien mencalonkan mereka untuk mendapatkan Bravery Award dari Masyarakat Petugas Penyelamat  Jiwa Kerajaan.
 
Keluarga O'Brien merasa sangat berterima kasih 
 
Damian O'Brient tidak ingat sama sekali mengenai insiden yang dialaminya dan bagaimana aksi cepat tanggap yang dilakukan oleh kedua remaja. Oliver dan Jake, yang  Ia tahu dirinya berhutang nyawa kepada kedua anak laki-laki tersebut.
 
Dia baru mengetahui apa yang sebenarnya dialami di Bali setelah Oliver mengirim pesan melalui akun Facebook anak O'Briend beberapa pekan kemudian dan menanyakan kondisi ayahnya, barulah keluarga O'Brien bisa melacak keberadaan kedua bersaudara tersebut dan mengetahui detil dari kecelakaan yang dialaminya.
 
"Saya hanya diberitahu kalau ayah saya terantuk sesuatu dibagian kepala dan dirinya baik-baik saja di Bali," kata anak perempuan O'Brien, Bethany.
 
"Namun informasi itu tidak sesuai dengan kondisi ayah saya, Oliver dan Jake baru menjelaskan kecelakaan yang menimpa ayah dan membuat kami bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi,"
 
Sebulan setelah kecelakaan itu O'Brien dievakusi ke Perth dan keluarganya sangat bersyukur dirinya bisa kembali dengan selamat.
 
Meski hingga kini masih sulit berbicara dan mengalami sejumlah gangguan fisik dan psikologis akibat dari cedera yang dialaminya, O'brien mengaku sangat senang masih bisa bertahan hidup.
 
Oliver dan Jake merupakan bagian dari 16 orang dan 2 organisasi yang menerima Bravery Award tahun ini, termasuk anak berusia 6 tahun Levi Brooks, putera dari peraih medali emas cabang olahraga renang Neil Brooks.
 
Levi masih berusia 5 tahun ketika menolong seorang remaja Indonesia yang nyaris tenggelam di sebuah kolam di Bali.
 
"Saya melihat dia nyaris tenggelam dan langsung terjun ke dalam kolam untuk menyelamatkannya," tutur Levy.
 
Ketika besar nanti, Levy berniat menjadi seorang petugas penyelamat jiwa.