ABC

Selamat Datang di Australia!!!

Mengakrabkan telinga dengan bahasa Inggris berlogat Australia, beradaptasi dengan cuaca, dan mencoba mengenal 'football' dengan aturan Australia. Itu ada beberapa pengalaman yang akan didapatkan oleh para mahasiswa baru yang akan belajar di Australia. Para mahasiswa baru dari sejumlah negara berbagi pengalamannya soal Australia.

Ratusan mahasiswa internasional yang berkumpul di Balai Kota Adelaide baru-baru. Mereka berasal dari sejumlah negara, seperti Cina, Vietnam, Indonesia, India, dan Papua Nugini. Dalam acara tersebut mereka bertemu dengan walikota Adelaide untuk merayakan awal tahun pelajaran baru. Disana mereka juga saling berbagi aspirasi, selain juga bercerita soal kesan-kesan pertamanya tinggal di Australia.

Berikut apa kata para mahasiswa internasional soal kesan dan harapannya belajar di Australia.

Colin Phan – Vietnam
Colin Phan - Vietnam

ABC International
Colin hendak belajar soal perawatan bagi para manula. Ia mengaku memiliki ambisi jangka panjang dalam hidupnya.
“Orang tua saya ingin agar saya mahir berbahasa Inggris dan juga memiliki masa depan cerah. Karenanya mereka mengirimkan saya ke Australia," ujar Colin.
"Belajar di Australia sebenarnya memang sudah menjadi impian saya."

"Sampai sekarang nampak baik-baik saja, karena saya memiliki pekerjaan, saya memiliki segalanya, saya pun mengerti apa yang saya pelajari… saya bisa melihat masa depan saya," ungkapnya penuh optimis.

Kurt Jing – Cina
Kurt Jing - China

ABC International
Australia yang memiliki gaya hidup yang 'santai', mungkin menjadi alasan mengapa Kurt memilih untuk belajar akuntansi di Australia. 
Ia telah berada di Australia selama sebulan dan menurutnya sangat mudah untuk beradaptasi di benua kangguru ini.

"Lingkungannya sangat bagus. Saat ke taman kita bisa melihat burung dimana-mana, pemandangan yang jarang dilihat di negara asal saya…benar-benar menakjubkan sekaligus mengejutkan," ujar Kurt.

"Saya ingin mendapatkan pengetahuan soal teknologi lebih banyak dan ini bisa saya bawa ke negara asal saya nantinya."
Siry Dwihindiny – Indonesia
Siry Dwihindiny – Indonesia

ABC International
Siry berada di Australia untuk meraih gelar master di bidang administrasi publik. Ia ingin memperluas wawasannya, sehingga tidak hanya soal Jakarta, kota ia berasal saja.
"Orang-orang disini sangat ramah dan mereka memiliki budaya berbeda yang bisa kita pelajari," ujar Siry. "Nilai-nilai dan budaya inilah yang nantinya bisa saya ceritakan dan bagikan kepada teman-teman saya di Indonesia."
Andhika – Indonesia
Andh Ika - Indonesia

ABC International
Keinginan Andhika untuk belajar soal hak asasi manusia menjadi alasannya untuk bersekolah di Australia.
Baginya, masalah cuaca adalah hal yang paling harus dibiasakan.
"Saat pertama kali datang ke sini, cuacanya mencapai 47 derajat. Sangat gerah dengan gelombang panas. Baru saja terbiasa dengan suhu panas, sekarang menjadi dingin. Akhirnya saya harus beradaptasi lagi," ujarnya.
Terlepas soal cuaca, ia mengaku kagum dengan kebaikan warga Australia yang seringkali menawarkan bantuan.
"Warga disini sangat ramah dan setiap kali kita punya masalah dan persoalan, kita tinggal bertanya dan mereka akan memberitahu apa yang harus kita lakukan," akunya.
Vinil Chukkapally dan Rohan Yargop – India
Vinil Chukkapally and Rohan Yargop - India

ABC International
Vinil (kiri di foto atas) berasal dari Hyderabad. Ia memilih Australia karena melihat banyaknya kesempatan yang banyak tersedia.
Berasal dari kota yang hiruk pikuk kota, Vini mengaku terkejut dengan Australia yang bisa sepi.
"Saya pikir Adelaide adalah kota yang besar dengan banyak gedung bertingkat tinggi, tapi ternyata tidak saya temukan."
"Orang-orang disini sangat bertanggung jawab, selain juga ramah. Kalau kita ada kesulitan, mereka tidak sungkan untuk membantu memecahkan masalah."
Vinil berencana untuk menyibukkan dirinya dengan banyak hal selama berada di Australia.
"Saya ingin mendapatkan banyak teman, saya juga mau mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mencoba menyelam, sky diving, mendayung. Saya juga mau melihat Great Barrier Reef…dan bermain kriket. Saya orang India dan pastinya bermain kriket," ujarnya.
Sementara bagi Rohan Yargon (kanan di foto atas), dalam waktu enam bulan saja, ia sudah beradaptasi dengan kehidupannya di Australia. Rohan kali ini mengambil studi soal pangan dan pertanian.
Ia berencana untuk melakukan tur keliling Australia.
"Saya ingin melihat Australia, khususnya untuk tahu soal makanan dan wine disini. Saya juga ingin pergi ke kawasan Alice Spring untuk melihat Uluru, selain juga ke pulau Tasmania, kota Sydney, Melbourne. Pokoknya menjelajahi Australia,” ujarnya.
Quian Qianwang – Cina
Quian Qianwang – China

ABC International
Dengan senyum lebar, Quain sudah semangat untuk memulai kehidupannya di Australia demi karirnya menjadi seorang perawat.
"Saya baru saja mendapat pekerjaan… berencana untuk menetap disini, Australia adalah tempat yang baik untuk tinggal," ujarnya. "Tinggal disini lebih nyaman, udara yang segar dan warga yang sangat ramah."
Tapi ia mengaku kalau tantangan terbesarnya adalah untuk membiasakan diri dengan bahasa Inggris.
"Saya bisa mendengar dan mengerti mereka, tetapi sangat sulit bagi saya untuk berbicara, ya sangat-sangat sulit tapi sekarang sudah jauh lebih baik," ujarnya.
Suemylee Uriaah – Papua Nugini
Suemylee Uriaah – Papua New Guinea

ABC International
Suemylee adalah seorang guru di Papua Nugini dan baru saja pindah ke Australia untuk belajar dan mengasah keterampilannya.
Kesan pertamanya soal Australia sangat positif.
"Sangat ramah dibandingkan negara saya, karena di Papua Nugini tidaklah aman bagi gadis-gadis belia jalan sendirian di sore hari. Tapi disini saya bisa kemana saja karena aman."
"Sudah menjadi persyaratan setelah saya lulus nanti, saya harus kembali dan berbakti pada negara saya… Saya ingin kembali lagi nanti ke Australia karena disini sangat menyenangkan," ujarnya.