ABC

Selama Setahun Akan Ada Ratu Perancis di Australia

Bukan hal biasa bagi Anda untuk melihat seorang perempuan dengan elegannya berjalan dengan pakaian kerajaan di abad ke-18 di pedalaman Australia.

Tapi selama setahun kedepan, pemandangan ini bisa ditemukan di sebuah kota kecil Maitland, di New South Wales.

Dimulai di bulan Mei, penulis dan seniman Helen Hopcroft akan menjalani hidupnya dengan berpakaian seperti Ratu Perancis, Marie Antoinette.

Ia mengambil tantangan ini sebagai upaya agar warga berbicara soal potensi yang dimiliki Maitland, tujuan jangka panjangnya adalah untuk membangun sebuah museum baru yang akan menghormati sejarah kota.

“Saya merasa Maitland memiliki banyak sekali potensi, kota dan orang-orangnya,” kata Helen.

“Saya ingin mempromosikan Maitland sebagai tujuan wisata dan sebagai kota kreatif.”

Setahun jadi Ratu Perancis

Mengenakan kostum lengkap dengan gaun mengembang, wig pirang yang menjulang tinggi, dan tata rias bedak putih dan pipi merah, Helen membutuhkan waktu dua jam untuk bisa berubah menjadi Marie Antoinette.

“Ini tentu memberikan semangat setiap Senin pagi, berpakaian seperti ini. Membuat saya tidak memakai baju kantoran,” katanya.

“Menjelang akhir abad ke-18, perempuan aristokrat memakai pakaian dalaman dari bahan linen, seolah kulit kedua mereka.”

“Mereka hampir tidak pernah menanggalkannya. Mereka bahkan memakainya ketika mandi.”

“Kemudian memakai gaun berlapis-lapis, dengan korset cukup ketat, dan kemudian gaun lagi diluarnya, yang biasanya terbuat dari sutra atau wol yang tidak pernah dicuci.”

Helen mengatakan ia tidak menunggu datangnya musim panas di tahun depan.

“Jika akan seperti musim panas saat ini, maka akan menjadi tahun yang sangat panas bagi saya,” katanya.

Helen juga meluncurkan kampanye crowdfunding untuk bisa mengumpulkan $10,000, atau sekitar Rp 100 juta, untuk membiayai desain dan pembuatan kostum.

Helen Hopcroft dressed as Marie Antoinette.
Helen menggunakan crowdfunding untuk membuat gaunnya.

Foto: ABC Newcastle, Robert Virtue

Dari jeans dan kalau menjadi kostum yang rumit

Hidup Helen selama setahun ke depan akan tetap normal, tetapi ada perbedaan.

“Hal-hal sederhana, seperti pergi bekerja atau ke sekolah akan menjadi lucu dan membutuhkan banyak sekali perencanaan,” katanya.

“Demikian juga jika saya ingin ke kamar mandi, saya harus memikirkannya. Ini adalah operasi selama lima menit.”

“Saya adalah tipe orang yang memakai jeans dan t-shirt. Riasan wajah adalah bukan untuk saya.”

“Saya cenderung memakai tata rias, seperti balita marah yang menggoreskan krayon. Ini tingkat keterampilan yang saya harus kembangkan untuk menata rambut, tata wajah, dan berpakaian.”

Bermimpi untuk masa depan Maitland yang cerah

Helen dibesarkan di Tasmania dengan cara feminis, dan berkeinginan kuat soal komunitasnya.

“Marie Antoinette selalu dianggap sebagai simbol elit yang terputus dengan warganya, memiliki kekuasaan, tapi tidak menggunakannya untuk membantu masyarakat,” katanya.

“Saya mengubah ceritanya, saya ingin mengambil tokoh sejarah ini dan mengubah kisahnya, dan membuatnya menjadi aktivisme masyarakat dan budaya, dan benar-benar merayakan dan menjadi bagian dari kota, bukannya untuk dihilangkan.”

“Meskipun banyak hal yang telah berubah banyak sejak saya pindah [ke Maitland], ada banyak investasi di pusat perbelanjaan, dan banyak bisnis besar dibuka disini.”

“Tapi Maitland masih perlu tumbuh dan merayakan kreativitas yang dimilikinya.”

Helen berharap proyeknya akan membantu Maitland lebih baik dalam jangka panjang.

“Mimpi saya adalah memiliki ruang untuk merayakan sejarah Maitland dan Hunter Valley,” katanya.

“Sebagai simbol dari masa lalu, saya ingin berbicara tentang sejarah Hunter Valley dan Maitland, dan mencoba memulai percakapan baru tentang masa depan.”

“Hal yang baik dengan menjadi Marie Antoinette adalah warga akan datang dan berbicara, seperti halnya saat memiliki anjing yang lucu. Warga akan terlibat setiap saat.”

“Saya hanya ingin menyebarkan kehebatan Maitland dan banyak potensi yang ada disini.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 28/02/2017 pukul 16:45 dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.