ABC

Sekolah Jagat Asry Belajar Persahabatan di Australia

Lima belas murid dan dua guru dari Pesantren Modern Jagat Asry sedang berada di Melbourne untuk memperluas cakrawala pengetahuan mereka dalam kerja sama dengan sebuah organisasi bernama Initiatives of Change (IofC) yang bergerak di bidang pegiat perdamaian dan persahabatan dunia.

Jagat Asry yang terletak di Tangerang Selatan tersebut adalah sebuah sekolah berbasis ajaran Islam, sementara IofC adalah lembaga yang tidak didasarkan pada agama tertentu.

Menurut salah seorang guru pendamping Jagat Asry Ozi Fahrurozi kepada wartawan ABC Sastra Wijaya hari Senin (21/8/2017) di Melbourne, mereka mengadakan kerjasama dengan IofC adalah karena sebenarnya ajaran yang mereka anut di sekolah tidak banyak berbeda dengan apa yang digalakkan oleh IofC.

“Kedatangan kami ke Melbourne adalah untuk memberikan persepektif global kepada murid-murid kami, untuk belajar lebih luas mengenai dunia ini,” kata Ozi di markas IofC di kawasan Toorak di Melbourne.

Malam itu, para murid Jagat Asry bertemu dengan para pegiat IofC, dan juga menampilkan pertunjukkan budaya tarian Saman dari Aceh dan tarian Sajojo dari Papua untuk mereka yang hadir.

Sekolah Jagat Asry yang baru didirikan beberapa tahun lalu tersebut sebelumnya memang sudah memiliki hubungan dengan IofC Indonesia.

“Saya pernah terlibat dengan kegiatan mereka seperti tahun lalu ada pertemuan pemuda se-Asia di Bandung. Kami juga memfasilitasi kedatangan para pegiat IofC bila mereka datang ke Indonesia,” tambah Ozi lagi.

Dalam kegiatannya, IofC memberikan pelatihan bagi berbagai kalangan dengan prinsip perdamaian dan persahabatan, dengan penekanan pada unsur kemanusiaan.

Dalam prinsip mereka, sesuatu di dunia ini akan berubah bila manusia memulai perubahan dari diri mereka sendiri.

Ozi Fahrurozi
Ozi Fahrurozi

Foto: Sastra Wijaya

Selain bekerjasama dengan IofC, murid-murid dari Jagaqt Asry ini akan juga kemudian tinggal dengan keluarga dari murid di sekolah Springside College di Caroline Springs.

“Anak-anak akan tinggal dalam program homestay di sana selama empat hari,” tambah Ozi lagi.

Menurut Ozi Fahrurozi, kunjungan seperti ini akan sangat bermanfaat bagi para murid sekolahnya.

“Sering kali ada pandangan bahwa sekolah seperti pesantren itu dianggap memiliki pandangan sempit.”

“Kita mencoba membawa anak-anak untuk melihat negara lain agar mereka bisa melihat komunitas yang berbeda, belajar dengan murid lain,” tambahnya.

Menurut Ozi, hal yang dipelajari di Australia tidak saja sekedar nilai-nilai agama atau moral, namun juga belajar dengan perilaku yang lebih baik.

“Bagaimana misalnya menghargai waktu, untuk datang ke sebuah acara tepat waktu. Juga ketika pertama kali tiba di sini, anak-anak sudah bilang, kok tidak ada sampah di sini ya.” katanya lagi.

Karena kerjasama ini, Initiatives of Change memfasilitasi kedatangan murid sekolah Jagat Arsy ke Australia dan menurut Ozi Fahrurozi, melihat situasi yang ada di Indonesia saat ini, kerjasama seperti ini sangat bermanfaat.

“Nilai-nilai yang dianjut IofC tidak berbeda dengan apa yang kami ajarkan, misalnya mengenai toleransi, rasa hormat, persamaan, cinta dan kasih sayang.”

“Apa yang kita lihat di Indonesia saat ini, saya melihatnya, dengan adanya unsur-unsur sektarian merupakan hal yang baru yang datang dari Timur dari Arab, padahal di Indonesia kita sudah memiliki nilai keberagaman dan rasa hormat tersebut,” tambahnya lagi.

Murid-murid Jagat Asry bersama aktivis IofC di Melbourne
Murid-murid Jagat Asry bersama aktivis IofC di Melbourne

Foto: Sastra Wijaya