ABC

Sekolah Anjing di Dusun Terpencil Australia

Banyak orang menyebut bahwa melatih anjing dewasa adalah hal yang mustahil, tapi warga negara bagian New South Wales, Col Murdoch, menepis anggapan tersebut.

Col telah beternak domba dan sapi di Ando, sebuah dusun kecil di utara Bombala, dataran tinggi Monaro, New South Wales, selama lebih dari 30 tahun.

Pada sebuah minggu pagi yang dingin, Col terlihat menyimak setiap kata yang diucapkan Jamie Barclay, salah seorang pelatih, di tengah-tengah gerombolan domba.

Tak hanya Jamie yang berbicara lantang melawan suara hembusan angin, segerombolan anjing penggembala yang ditambatkan ke pagar atau dirantai juga tengah menggonggong.

Anjing-anjing itu bersama dengan pemilik mereka sedang berada di sekolah anjing penggembala, dimana Jamie menunjukkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan bila ingin melatih anjing-anjing tersebut.

Jamie telah mengembangbiakan anjing penggembala selama lebih dari satu dekade.

Ia datang dari Canowindra di New South Wales barat, tempat dimana ia juga mengoperasikan penggembalaan bergerak, mengurusi lebih dari setengah juta domba per tahun.

Ia berada di Monaro selama dua hari untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana cara terbaik untuk menangani anjing yang tengah menggembala domba.

“Jika anda masuk ke pikiran mereka, menanamkan bahwa anda adalah bos-nya, bukan mereka, maka selebihnya tugas anda cukup ringan,” jelasnya.

Satu demi satu, Jamie mengajari para pemilik anjing yang datang ke Ando untuk melatih anjing mereka menggembalakan ternak.

Salah satu pemilik anjing yang datang adalah John Murdoch. Ia memiliki peternakan keluarga yang berlokasi di sekitar Bibbenluke, utara Bombala.

John baru saja kembali beternak, setelah beberapa tahun sekolah di kampus dan kemudian bekerja sebagai akuntan di Canberra.

Setelah kembali turun ke pekarangan dan bekerja dengan satu anjing, John punya masalah menyuruh anjingnya menuruti apa yang ia perintahkan.

Jamie menyebut bahwa anjing John “Berpikir dirinya sama dengan sang pemilik dan bahwa ia tak harus bekerja, dan itu dia masalahnya, karenanya anda harus mengajari anjing tersebut untuk menjauhi anda.”

Untuk mempraktekkan hal itu, Jamie menyertakan anjing John lainnya di pekarangan dan dalam periode singkat, kedua anjing itu sempat menuruti perintah Jamie.

Namun demikian, kondisi itu tak bertahan lama karena kedua anjing tersebut segera terganggu oleh gerombolan domba lain di pekarangan, dan tanpa menyia-nyiakan kesempatan, keduanya langsung melompati pagar.

Sejurus kemudian kedua anjing itu tersadar bahwa mereka tak berada di tempat yang semestinya, dan dengan malu-malu mereka berputar balik dan kembali melompati pagar untuk bergabung kembali dengan John dan Jamie, yang berusaha keras untuk membuat para anjing mengubah sejumlah kebiasaan mereka.

“Jika anda berinvestasi ribuan dolar untuk seekor anjing, tentunya anda mau ia menjadi sangat pintar,” jelasnya.

Col memandang, memiliki seekor anjing sama berharganya dengan memiliki sebuah mobil termewah di dunia.

“Rasanya seperti punya Ferrari. Anda bisa meluncur dengan gigi satu, tapi jika mau ngebut dengan kecepatan 200 km per jam, anda tahu porsneling-nya harus diapakan,” ia berumpama.