ABC

Sekitar 80 Nama Penjahat Australia Ada Dalam Panama Papers

Kantor Pajak Australia (ATO) mengatakan bahwa ada sekitar 80 nama pelaku kriminal warga Australia yang masuk dalam dokumen Panama Papers.

Sekitar 800 nama tersebut berada dalam daftar 11 juta dokumen yang dibocorkan dari kantor pengacara Mossack Fonseca, yang menggambarkan usaha menghindari pembayaran pajak di masing-masing negara.

Kepala ATO, Chris Jordan dalam dengar pendapat di parlemen mengenai usaha berbagai pihak untuk menghindari pajak, mengatakan bawha ATO sudah melakukan penyelidikan terhadap beberapa perusahaan dan nama-nama yang disebut dalam dokumen bocoran tersebut.

Dia mengatakan bahwa ATO mengetahui adanya 120 nama yang berhubungan dengan sebuah perusahaan cangkang (offshore) di Hongkong, meskipun dia tidak menyebut nama perusahaan tersebut.

Nama-nama dalam dokumen yang disebut Panama Papers berasal dari kantor pengacara Mossack Fonseca.(Four Corners)
Nama-nama dalam dokumen yang disebut Panama Papers berasal dari kantor pengacara Mossack Fonseca.(Four Corners)

Jordan mengatakan bahwa dia khususnya prihatin dengan sejumlah orang yang berada dalam daftar tersebut yang terlibat dalam kejahatan terorganisir.

"Ada sekitar 80 nama yang sesuai dengan nama yang ada dalam daftar penjahat yang dimiliki oleh Komisi Kriminal Australia." katanya.

"Mereka ini bukan melakukan tindak seperti tidak membayar denda parkir atau semacamnya. Mereka berada dalam database melakukan tindakan kejahatan serius dan terorganisir."

Michael Cranston dari ATO mengatakan pelanggaran yang mereka lakukan bermacam-macam mulai dari yang paling serius seperti terlibat dalam gerombolan motorgede (moge) sampai ke penipuan pajak, dan sejenisnya."

Munculnya dokumen Panama Papers ini membuat perbincangan mengenai usaha menghindari pajak semakin dibicarakan di kalangan politisi Australia.

Jordan mengatakan kepada parlemen bahwa ATO akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari perusahaan yang tidak membayar pajak.

"Kami memiliki berbagai alat yang bisa digunakan." katanya.

"Kami sudah melakukannya, namun ini semua perlu waktu. Yang jelas kami akan berusaha semaksimal mungkin dengan sekarang kami mencoba membuat laporan yang lebih lengkap."