ABC

Sejumlah Profesi Terancam dengan Robot

Revolusi industri keempat sedang dimulai dan mengancam hilangnya setengah pekerjaan di Australia.

Babak terakhir dari revolusi ini akan ditandai dengan kemunculan robot-robot cerdas dan pembelajaran mesin. Menurut ekonom PricewaterhouseCoopers, Jeremy Thorpe situasi ini akan benar-benar mengubah pangsa kerja di Australia.

“Selama 20 tahun ke depan, sekitar 44 persen pekerjaan Australia, yakni lebih dari 5 juta pekerjaan, berisiko terganggu oleh teknologi, baik karena digitalisasi atau otomasi,” katanya.

Stefan Hajkowicz, ilmuwan di CSIRO, mengatakan bahwa pekerja kantoran akan yang paling alami dampaknya.

“Jenis pekerjaan yang hilang yang telah kita lihat di sektor manufaktur Australia, seperti sektor manufaktur mobil akand dialami oleh sektor jasa administrasi dan keuangan di pusat-pusat kota CBD dan inilah yang jadi tantangan besar di depan kita,” kata Stefan.

Jeremy pun setuju dengan yang dikatakan Stefan. Ia menambahkan bahwa pekerja kantoran di Australia pernah jadi “sektor yang alami pertumbuhan besar selama 30 tahun terakhir”.

“Kita sudah merasakan manfaat dari globalisasi dan ini akan menjadi kejutan bagi sistem, saat kita melihat penurunan dalam jenis-jenis pekerjaan itu.”

Pepper, adalah robot humanoid yang mampu mengerti perasaan manusia.
Pepper, adalah robot humanoid yang mampu mengerti perasaan manusia.

ABC Tropical North: Harriet Tatham

Start-up mengancam pekerjaan yang ada

Start up Australia di bidang keuangan, Stockspot mengatakan model bisnisnya membuat ribuan pekerjaan dengan bayaran sangat tinggi menjadi tak dibutuhkan lagi.

Stockspot mengklaim dengan menggunakan algoritma dan otomasi, tak lagi sumber daya manusia, mereka dapat memberikan saran keuangan yang lebih baik dengan harga lebih murah.

Chris Brycki, pendiri start up mengatakan beberapa pekerjaan, terutama di sektor jasa keuangan, tidak memberikan tambahan nilai.

“Jasa keuangan mempekerjakan sekitar 10 persen dari angkatan kerja kita dan banyak pekerjaan tersebut tidak diperlukan,” katanya.

“Banyak analis riset, pemilih saham, pialang saham, mereka sebenarnya tidak memberikan nilai akhir bagi konsumen.”

Skip gfycat embed

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

GFYCAT: 'Highly intelligent' robots have been represented on screen, including in I, Robot

Ancaman bagi pekerja sektor keuangan

Stefan mengatakan teknologi blockchain di balik mata uang digital, bitcoin, juga mengancam untuk mengguncang industri ini.

“Teknologi blockchain dan distributive ledger, jika berperan seperti yang kita pikirkan bisa membantu, ini adalah teknologi yang berada di belakang mata uang bitcoin dan dapat digunakan untuk proses faktur atau audit yang pintar,” katanya.

“Teknologi ini bisa mengubah 100 auditor menjadi satu.”

Kehilangan pekerjaan di bidang keuangan sudah dimulai, bank Westpac telah mengurangi jumlah karyawannya selama setahun terakhir.

Tapi pukulan sesungguhnya masih akan terjadi.

Analis Macquarie baru-baru ini memperkirakan empat besar bank di Australia mungkin akan mengurangi 20.000 pekerjaan selama beberapa tahun ke depan.

Kondisi seperti ini sudah terjadi di sejumlah negara. Setelah resesi besar, tenaga kerja perbankan di Amerika Serikat turun sekitar setengah juta orang.

Chris mengatakan hantaman ini akan segera terasa di Australia.

“Alasan kita berada di belakang Amerika Serikat dan Inggris dalam situasi ini, adalah karena kita tidak melewati krisis keuangan dengan buruk. Kondisi ini telah menghancurkan banyak orang dari industri keuangan,” katanya.

Tapi ini hanyalah penangguhan sementara.

“Masih banyak orang bertahan bekerja di bank. Hingga bank harus memberhentikan orang-orang tersebut dalam beberapa tahun ke depan, maka guncangan di industri keuangan akan terasa,” katanya.

Holding NAO robot's hand
Robot NAO sedang dipandu oleh pakar dari Queensland University of Technology, Australia.

ABC News: Patrick Williams

Bekerja di bank tak lagi sehebat dulu

Bukan hanya start up yang mengancam model bisnis yang ada sekarang ini.

Perusahaan raksasa teknologi juga terus berinovasi dan mengancam untuk lebih menekan ke sektor keuangan.

“Apple mungkin lebih baik dijadikan bank, Google mungkin lebih baik jadi bank dibandingkan bank sebenarnya, karena memiliki teknologi untuk memfasilitasi transaksi,” kata Chris.

Ia mengatakan anak-anak muda yang melirik pilihan karir yang sekarang masih menjanjikan ini akan dipaksa untuk mempertimbangkannya kembali.

“Saya masuk ke industri keuangan saat berada di masa kejayaan, sekitar tahun 2006 ketika saya bergabung,” katanya.

“Kita mungkin tidak akan lagi melihat besarnya gaji dan bonus dan kemewahan dalam industri pelayanan keuangan, karena perubahan struktural yang akan terjadi.”

Jeremy Throipe dari PricewaterhouseCoopers mengatakan bukti-bukti sudah mulai terlihat.

“Saat ini kita tidak merasa sadar,” katanya.

“Anda mungkin tidak menyadari bahwa kita sudah melihat beberapa pekerjaan hilang, karena direstrukturisasi oleh otomatisasi dan digitalisasi.”

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 7/07/2017 pukul 11:30 AEST dari artikelnya dalam Bahasa Indonesia dan bisa dibaca disini.