ABC

Sejumlah Perusahaan Dianggap Tidak Etis

Bank-bank besar, perusahaan ritel dan skala besar, politisi, dan media di Australia dianggap tidak etis oleh warganya. Ini adalah hasil dari survei yang dilakukan baru-baru ini.

Survei dilakukan oleh Governance Institute dengan melibatkan 1.000 responden, menemukan warga Australia yang merasa agak etis, meski media dan perusahaan besar dinilai tidak etis.

Industri perbankan, keuangan, dan asuransi mendapatkan angka terendah dalam indeks Australian Ethics, dengan setengah dari warga melihat agen properti dan perumahaan sebagai tidak etis.

Setengah dari yang disurvei juga menganggap parlemen negara bagian dan federal sebagai tidak etis.

Petani dan pelaku bisnis pertanian dianggap sebagai industri yang paling etis dan sektor pendidikan dan kesehatan mendapat angka diatas 60 persen, agak atau sangat etis.

Yayasan dan industri not-for-profit mendapat angka diatas 70 persen, yang mengindikasikan tingkat kepercayaan yang tinggi dan dihilat memenuhi perilaku standar.

Layanan pemadam kebakaran dan ambulan sebagai layanan publik paling etis dengan rating hampir mencapai 90 persen.

ABC, sebagai lembaga siaran publik di Australia, menjadi kelompok media paling etis dengan skor 61 persen.

Jejaring Sosial ‘memberdayakan konsumen’

Direktur Utama dari Governance Institute, Steve Burrell, mengatakan survei menunjukkan perlu adanya perbaikan dari dunia korporasi dan jajaran direkturnya, baik lokal dan luar negeri.

“Perilaku mereka dinilai tidak etis, tidak juga dengan perilaku perusahaan yang mereka pimpin,” ujarnya.

Tetapi Burell mengatakan 82 responden yang mengikuti survei menganggap direktur-direktur perusahaan bertanggung jawab atas perilaku di perusahaannya.

"Sangat jelas, warga Australia melihat CEO, Direktur, jajaran Direksi pada umumnya, memiliki peranan penting dalam hal ini," ujarnya.

“Mereka dilihat menjadi kunci pemberi pengaruh dalam hal cara, nilai, dan budaya perusahaan.”

ASIC chairman Greg Medcraft
Greg Medcraft says negative publicity is helping police bad corporate behaviour

AAP: Julian Smith

Burell, yang juga kepala dari pengatur perusahaan mengatakan jejaring sosial juga memiliki peranan penting dalam kebijakan perilaku perusahaan-perusahaan besar.

Ketua dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC),Greg Medcraft, yang membantu peluncuran survei di Sydney mengatakan resiko dari pemberitaan yang buruk atau ‘tes halaman depan’ telah menjadi cara untuk mengatur perilaku buruk perusahaan.

“Dengan jejaring sosial, saya rasa kita sedang mengalami perubahan mendasar, dimana pada dasarnya kita memberdayakan konsumen,” jelas Greg.

“Saya tidak mersa ini adalah penyimpangan. Ini adalah perubahaan bear. Kita tidak bisa mengabaikannya, jika kita memiliki budaya atau etika yang buruk.

Perusahaan terdaftar dianggap lebih etis

80 persen dari mereka yang mensurvei melihat para ‘whistleblower’ menjadi penting untuk meningkatkan perilaku perusahaan.

Perusahaan yang terdaftar di bursa saham dinilai lebih etis dari perusahaan swasta, dalam survei tersebut.

ASIC menggugat tiga dari empat bank besar, yakni ANZ, NAB, dan Westpac karena diduga memanipulasi suku bunga acuan, dan Bank Bill Swap Rate.

Commonwealth Bank juga kemungkinan akan digugat.

Greg mengatakan ASIC ingin melihat adanya pengakuan bersalah dalam kasus-kasus tersebut dan berharap dengan hasil yang dapat dipercaya.

Diterbitkan pukul 10:40 AEST oleh Erwin Renaldi. Simak beritanya dalam bahasa Inggris, disini.