ABC

Segera Dibentuk Kawasan Laut yang Dilindungi Terbesar di Dunia

Konferensi internasional di Hobart sedang mempertimbangkan proposal untuk menciptakan kawasan laut yang dilindungi terbesar di dunia seluas 2,2 juta kilometer persegi di Antartika Timur.

Anggota Forum CCAMLR tengah membahas usulan dibentuknya kawasan laut yang dilindungi yang terletak di Timur Antartika.
Anggota Forum CCAMLR tengah membahas usulan dibentuknya kawasan laut yang dilindungi yang terletak di Timur Antartika.

 

Selama lima tahun berturut-turut, Komisi Konservasi Sumber Daya Kelautan Antartika (CCAMLR) akan mempertimbangkan pembentukan dua kawasan laut yang dilindungi dengan cakupan kawasan yang sangat luas.
 
Kedua proposal ini mencakup penggabungan kawasan seluas 2.2 juta kilometer persegi.
 
Pembentukan kawasan laut yang dilindungi ini diusulkan oleh Australia, Perancis dan Uni Eropa pada tahun 2010, salah satu situs yang diusulkan adalah kawasan laut di Antartika Timur.
 
Usulan yang ini akan menciptakan kawasan laut yang dilindung terbesar di dunia ini dan kemungkinan besar proposal ini akan berhasil disepakati tahun ini.
 
Merujuk pada penjelasan ilmuwan Australia, kawasan ini mendukung ekosistem yang penting dan mengandung flora dan fauna laut dalam yang khas.
 
Kawasan Laut Antartika TImur  yang Dilindungi (MPA) ini telah diusulkan sebanyak 3 kali oleh Komite Ilmuwan di forum CCAMLR tapi untuk bisa disepakati usulan ini perlu mendapat dukungan anonim dari 25 negara anggota forum tersebut.
 
Tahun lalu usulan ini diganjal oleh China dan Rusia tapi diharapkan tahun ini penentangan dari kedua negara ini akan berubah.
 
Komisi ini mendapat dukungan dari aktifis konservasi yang hadir dalam forum ini dengan menggunakan kostum pinguin yang menyuarakan ketidaksenangan mereka pada upaya pemblokiran proposal ini.
 
Andrea Kavanagh dari Aliansi Samudera Antartika mengatakan upaya melindungi Samudra Selatan adalah penting bagi semua bangsa.
 
"[Usulan] ini akan benar-benar melindungi daerah paling memprihatinkan, ekosistem laut yang rentan serta hotspot keanekaragaman hayati," katanya.
 
Sementara itu didalam forum, sebanyak 240 delegasi dari seluruh dunia selama dua pekan kedepan akan berupaya menentukan nasib usulan ini.
 
Komisioner Wakil Australia untuk CCAMLR, Gillian Slocum mengatakan proposal ini telah direvisi sejak diblokir oleh China dan Rusia tahun lalu.
 
"Kami harus membuat sejumlah kesepakatan pada proposal itu, namun demikian dukungan dari kami tetap kokoh terhadap proposal yang akan kami presentasikan dalam konferensi CCAMLR tahun ini dan kami yakin ini merupakan proposal yang kuat dan tangguh," ungkapnya.
 
Slocum mengatakan dasar dari pendekatan konsensus CCAMLR untuk merumuskan keputusan sangat kuat.
 
"Keputusan ini memang butuh waktu lebih lama untuk tercapai tapi ketika keputusan ini berhasil disepakati maka itu akan merefleksikan dukungan dari semua anggota bukan hanya mayoritas,"
 
Mark Epstein dari Koalisi Samudera Selatan dan Antartika mengatakan dirinya berharap besar proposal ini bisa diloloskan tahun ini ketika Rusia memimpin pertemuan forum ini.
 
"Proposal ini sudah diusulkan 4-5 tahun, dan sudah direvisi dengan baik dan ada perubahan dan kami juga melihat ada upaya untuk menyatukan semua partai," katanya.
 
"Seiring dengan isu perubahan iklim yang semakin menjadi sorotan maka kebutuhan untuk hadirnya kawasan laut yang dilindungi sebagai zona referensi bagi perubahan iklim juga semakin penting,"
 
"Secara keseluruhan, Antartika merupakan titik penting atau ground zero bagi perubahan iklim,"