ABC

Sayur Pare Berpotensi Obati Diabetes

Sayuran buah ini berkerut, pahit dan tak terlalu dikenal dalam dunia kuliner Australia, namun ia bisa menjadi senjata ampuh untuk mengatasi gejala diabetes tipe 2, yakni kondisi ketika tubuh tak lagi memproduksi cukup insulin untuk menjaga kadar gula dalam darah.

Di banyak tradisi Asia, pare dipandang sebagai makanan sehat yang berkhasiat mendinginkan badan, dan telah dipakai dalam pengobatan tradisional untuk mengobati gejala yang berhubungan dengan tingkat glukosa atau gula dalam darah yang tinggi .

Kini, sebuah proyek riset berjangka 3 tahun, bernama ‘Bitter Gourd Project’ (BGP), tengah mencari dasar ilmiah dari resep dan praktek tradisional ini.

Proyek BGP berbasis di Taiwan dan didanai oleh lembaga asal Jerman, Pusat Sayur Dunia atau ‘World Vegetable Centre’.

“Kami meneliti ciri-ciri hortikultura dari berbagai jenis pare, mencari senyawa tertentu. Kami juga melakukan evaluasi nutrisi untuk melihat senyawa yang membantu proses penurunan gula darah,” jelas Direktur Komunikasi BGP, Jen Wen Luoh.

Penelitian ini berfokus ke India, negara dengan populasi penderita diabetes terbesar di dunia, dan Tanzania, tempat di mana diabetes berkembang paling cepat.

Shelley Rozario bermigrasi ke Australia dari Bangladesh, dan menanam pare di kebun rumahnya, di kota Irymple, negara bagian Victoria.

Ibunya menderita diabetes tipe 2, dan mengungkapkan bahwa meski ibunya mengkonsumsi obat, sang ibu, dan seperti kebanyakan orang Asia lainnya, tetap berusaha untuk memasukkan setidaknya satu menu pare dalam sajian diet-nya setiap hari.

“Itu bagian diet rutin-nya, dan bahkan dengan mengkonsumsi obat-obatan Barat, ibu saya tetap percaya pare bisa mengobati diabetes-nya,” ujar Shelley.

Thuc Vu, yang tinggal di wilayah Riverland, Australia Selatan, menanam dan menjual pare.

Ia mengatakan, dengan pengalaman hidup di pertanian Vietnam, pare telah menjadi bagian diet-nya sejak kecil, dan secara tradisional dipandang sebagai makanan sehat.