ABC

Satu Lagi Pengelola Panti Diperiksa dalam Kasus Pelecehan Seksual Anak

Satu lagi pengelola panti asuhan di Australia yang menjadi sasaran penyelidikan Komisi Kerajaan untuk penanganan korban pelecehan seksual anak. Kali ini, giliran panti asuhan yang dikelola Christian Brothers, dengan kasus pada periode 1916 hingga 1968.

Organisasi itu dalam penyelidikan pekan ini menyatakan, para korban yang tidak puas dengan jumlah kompensasi yang telah diterima sebelumnya, bisa mengajukan permohonan ulang.

Julian McDonald dari Christian Brothers telah dipanggil oleh Komisi Kerajaan untuk dimintai keterangan.

Komisi sedang meninjau perlakuan anak-anak di empat rumah yang dikelola oleh Brothers di Australia Barat.

Ada banyak keluhan pelecehan seksual dan fisik kepada anak-anak yang menimpa sekitar 70 penghuni panti di seluruh Australia antara tahun 1919 hingga 1969.

Minggu lalu, Ted Delaney, salah satu korban, mengatakan ia menerima $3000 (Rp 30 juta) dan menyebut hal tersebut sebagai lelucon.

Sebuah gugatan  dilayangkan kepada Brothers dan disepakati sejumlah $3,5 juta untuk membayar mantan penghuni panti asuhan yang menjadi korban.

McDonald mengatakan bahwa kompensasi tersebut akan dipertimbangkan ulang. "Saya katakan sekarang dan saat ini bahwa ganti rugi yang tidak adil akan dikaji ulang," ucapnya ke komisi.

Ia mengatakan bahwa perintah pembayaran tersebut tidak akan sukses bila tidak disertai penyelesaian dampak yang disebabkan oleh pelecehan seksual, dan hari ini ia menegaskan ulang hal tersebut.

"Saat saya menjadi pimpinan pada tahun 1990, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pelecehan beberapa dekade sebelum saya gabung dengan persekutuan," kata McDonald.

"Saya menghabiskan 25 tahun usia saya untuk menyelesaikan masalah ini, dengan akibat saya mendapat perilaku tidak menyenangkan dari rekan-rekan lainnya. Saya tidak akan menolak hal ini, saya tidak akan memaafkan ini. Kalau kita tidak menyelesaikan masalah ini, kita tidak punya kredibilitas lagi," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa polisi di New South Wales berkata ke mantan pimpinan organisasi ini di negara bagian itu mengirim anggota persekutuan yang dituduh melakukan pelecehan antar negara bagian, atau mereka akan menangkapnya.