ABC

Satu Lagi Negara Bagian di Austalia Siapkan Kompensasi Untuk Stolen Generation

Negara Bagian New South Wales (NSW) Australia akan mengikuti jejak Pemerintah Tasmania dan Australia Selatan dalam membayar ganti rugi kepada orang Aborigin yang pernah menjadi korban Stolen Generations.

Kompensasi tersebut merupakan bagian dari paket bernilai 73 juta dollar yang akan diajukan ke Parlemen NSW hari Jumat (2/12/2016). Paket ini bertujuan menangani masalah trauma dan penderitaan yang disebabkan oleh pengambilan paksa anak-anak Aborigin dari keluarganya puluhan tahun silam.

Hal ini menyusul digelarnya penyelidikan 12 bulan yang dilaksanakan Pemerintah Negara Bagian sebagai tindaklanjut laporan Bringing Them Home tahun 1997. Laporan ini merupakan hasil penyelidikan komprehensif terhadap praktek pengambilan paksa anak-anak Aborigin dan dampaknya yang masih terus terasa.

Tak Akan Sembuhkan Penderitaan

Namun banyak korban yang diambil paksa dari keluarganya mengaku tidak akan ada jumlah uang yang mampu mengobati trauma yang mereka alami.

Di antaranya Richard Campbell dan 4 saudaranya yang diambil paksa saat dia berusia 8 tahun. Dia mengalami pelecehan saat berada dalam penampungan di Kinchela Boys Home yang terkenal seram.

“Mengerikan, saat pertama tiba di sana, mereka mencambuki kami di kepala dan hal-hal seperti itu,” kata Campbel.

“(Mereka) telanjangi kami, membakar pakaian kami, menggunduli kami, dan membedaki seluruh badan kami,” tambahnya.

Anak-anak laki-laki di tempat itu dipaksa untuk melupakan nama mereka dan dipanggil menurut nomor. Richard Campbell mengingat dia diberi nomor panggilan 28.

Menurut dia, pemulihan yang dilakukan Pemerintah NSW tak akan mengembalikan masa mudanya sama sekali.

Korban lainnya James Michael Welsh juga dikirim ke Kinchela Boys Home. Menurut dia, meskipun kompensasi ini bukan solusi akhir, namun pasti akan membantu.

“Saya terlibat dalam Healing Foundation, sehingga semua itu menurut saya akan membantu,” katanya.

“Ini merupakan hal yang diajukan poemerintah saat ini dan menawarkannya dalam bentuk uang,” ujar Welsh seraya menambahkan, “Ini bagus. Semuanya bagus. Sepanjang bisa membuat kami melanjutkan hidup.”

Stolen Generation
Sejumlah anak-anak stolen generation. Lokasi tidak diketahui.

(Foto: Flickr)

Bukan Sekadar Simbol

Menteri Urusan Aborigin Leslie Williams telah menyampaikan permintaan maaf kepada para korban Stolen Generations yang masih hidup awal tahun ini. Dia menyatakan langkah ini memastikan tindakan pemerintah bukan sekadar simbolis dalam menyalurkan paket kompensasi.

Paket tersebut mencakup pembayaran sekali bagi korban yang masih hidup, dana pemulihan untuk menangani trauma lintasgenerasi yang terjadi dalam komunitas Aborigin. Ada empat kelompok yang dibentuk untuk menerima dana selama 10 tahun.

Berdampak Parah

Bukti-bukti yang tercantum dalam laporan Bringing Them Home, yang dirangkum dari data Biro Statistik Australia (ABS) serta penelitian mengenai korban selama Stolen Generation, menunjukkan anak-anak yang diambil paksa dari keluarganya mengalami dampak yang lebih buruk dibandingkan anak-anak yang tidak.

Laporan itu menemukan bahwa korban Stolen Generation:

  • Tampaknya tidak akan mengikuti pendidikan menengah lanjutan, tidak akan memiliki kondisi hidup yang stabil
  • Tiga kali lebih kecil kemungkinannya menelepon seseorang di saat krisis dan tidak berada dalam hubungan stabil dan meyakinkan.
  • Dua kali lebih besar kemungkinannya ditangkap polisi dan ditersangkakan atas pelanggaran hukum.
  • Tiga kali lebih besar kemungkinannya dipoenjara dan tidak memiliki rasa identitas budaya Aborigin yang kuat
  • Dua kali lebih besar kemungkinannya melaporkan penggunaan obat-obat terlarang.

Pemerintah NSW mengakui adanya penderitaan trauma lintasgenerasi di kalangan masyarakat Aborigin karena pengambilan paksa dari keluarga mereka. Rencana pendanaan yang diajukan hari ini dimaksudkan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Diterbitkan Pukul 13:00 AEST 2 Desember 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.