Satu Dari Tiga Kepala Sekolah di Australia Pernah Dapat Serangan Fisik

Sebuah laporan terbaru di Australia menyebutkan bahwa satu dari tiga kepala sekolah pernah mengalami serangan fisik ketika mereka berada di sekolah, angka yang meningkat dan paling tinggi sejak survei pertama kali dilakukan tahun 2011.

Salah seorang dari kepala sekolah itu adalah Anni Miers, yang mengatakan dia pernah dipukul, ditendang, dan diludahi oleh siswa dan juga dapat perlakuan kasar dari orang tua, padahal dia hanya menjalankan tugasnya saja.

Kepala sekolah SD tersebut memutuskan untuk berbicara terbuka sekarang karena sudah mendekati usia pensiun, namun mengkhawatirkan para kepala sekolah yang masih ada.

“Hal-hal ini menimbulkan trauma karena di titik ini, kami khawatir dengan keamanan dan kesejahteraan seluruh komunitas.” katanya.

"Di titik tertentu komunitas harus menyadari bahwa kekerasan bukanlah opsi yang baik."

Apa yang dialami Anni Miers ini bukanlah hal yang jarang terjadi.

Kepala sekolah lain melaporkan pernah disundul kepalanya, diancam dengan gunting atau dimaki – biasanya oleh siswa dan orang tua mereka.

Seorang kepala sekolah malah mengatakan bahwa seorang orang ‘menoleh ke senjata laras pendek yang ada di dalam mobilnya ketika mereka perlahan berkendara di dekatnya dan melihat ke saya.”

Laporan itu termuat dalam Survei Mengenai Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kepala Sekolah di Australia, laporan tahunan yang dibuat oleh Australian Catholic University.

Survei itu menyebutkan bahwa 45 persen kepala sekolah pernah diancam dengan kekerasan di tahun 2018, dan 37 persen pernah diserang, ini angka tertinggi sejak survei dilakukan tahun 2011.

Inilah beberapa laporan dari apa yang dialami kepala sekolah:

"Saya mengalami PTSD karena siswa menodongkan senjata api ke arah saya."

"Orang tua mendekati saya, mengambil whiteboard dan melemparkan ke arah saya."

"Saya pernah dicubit, dipukul, diludahi, disundul kepalanya dan diancam dengan gunting."

"Ditendang dan dipukul oleh siswa, makian dari orang tua siswa, intimidasi fisik, saya selama berbulan-bulan takut berjalan kaki ke mobil saya di malam hari."

"Dari orang tua siswa, saya pernah diikuti dengan mobil, dibuntuti, dapat ancaman lewat telepon, suara mobil keras dan berputar-putar di parkiran sekolah "

"Saya pernah dapat makian di acara olahraga di sekolah karena seorang anak tidak mendapat medali juara pertama karena dia menjadi juara ketiga."

Laporan dari ACU ini menyebutkan abwha ancaman terbanyak terjadi di sekolah dasar negeri, dengan kepala sekolah perempuan paling banyak mendapat ancaman.

“Jelas sekali bahwa para pembina generasi masa depan bangsa ini mendapat serangan.” kata Associate Professor ACU yang menjadi pembuat survei utama Philip Riley.

“Terus meningkatnya perilaku agresif di berbagai sekolah merupakan hal yang memalukan dan harus dihentikan.”