ABC

Sapi Jantan Asal Kawasan Australia Utara Menangkan Kompetisi Sapi di Indonesia

30 sapi jantan asal Northern Territory, atau Kawasan Australia Utara telah memenangkan kompetisi penggemukan di Indonesia.

Penilaian ini merupakan bagian dari program ekspor hewan ternak yang dilakukan oleh LiveCorp dan Meat and Livestock Australia (MLA).

Aspek yang dinilai pada sapi jantan tersebut adalah berat badan, perilaku, dan sifat-sifat fisik lainnya.

Sapi jantan yang memenangkan kompetisi tersebut dibiakkan di peternakan Newcastle Waters oleh Consolidated Pastoral Company (CPC). Proses penggemukkan dilakukan selama 120 hari oleh peternakan Juang Jaya Abdi Alam (JJAA) di Lampung.

William Bulo, pemilik dari sapi jantan yang menang mengatakan ia sangat bangga bisa bekerja dengan jenis sapi yang berkualitas tinggi ini.

"Kami telah menyempurnakan pekerjaan kami dibandingkan sepuluh tahun yang lalu," katanya.

"Kami selalu membuatnya lebih efisien untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan sekarang ini adalah hasil yang kita harapkan."

"Untuk memenangkan penghargaan, kita perlu ternak yang baik dan kami beruntung karena kami memiliki sumber yang sangat baik dari CPC," tambah William.

Ia juga mengaku memiliki tim yang sangat baik dalam proses penggemukan untuk menjaga kualitas ternak dengan genetik bagus, sehingga bisa menghasilkan ternak terbaik di pasaran.

Febrina Prameswari dari MLA, adalah satu juri dalam kompetisi ini, bersama dengan produser asal Queensland, Tania Hartwig.

Febrina mengaku mengalami kesulitan untuk bisa menemukan perbedaan dalam hewan ternak yang bersaing.

"Ternak memiliki keseragaman," katanya. "Mereka tampak bahagia, bersih dan mereka tidak temperamental."

Kompetisi perdana ini diikuti oleh empat lokasi penggemukan dan 80 ekor sapi yang ikut berpartisipasi.

Salah satu tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja ternak hidup yang diimpor di Australia dan digemukkan di Indonesia.

Harapannya bisa ditemukan sejumlah langkah untuk memperbaiki kondisi dan mengembangkan keterampilan lokasi pengemukkan, serta tentunya untuk menghubungkan produsen Australia dengan indonesia.

Troy Setter, direktur utama CPC mengatakan tim JJAA yang memberi makan ternak dan tim CPC yang membesarkannya telah melakukan pekerjaan yang besar.

"Kompetisi penggemukan adalah cara yang bagus untuk menghubungkan peternak pengemuk di Indonesia dengan pemasok ternak asal Australia untuk bersama-sama menunjukkan apa yang bisa kita capai bersama," ujarnya.

Perwakilan dari pemenang selanjutnya akan diundang ke Australia, untuk mempelajari secara langsung tentang industri ternak dan berbagi pengalaman soal penggemukan di Indonesia dengan produsen Australia dalam beberapa bulan mendatang.