ABC

Sam Hayden-Smith: Penutur Dua Bahasa yang Serba Bisa

Sam Hayden-Smith bukanlah seorang pebisnis biasa asal Australia. Karena kemampuan dua bahasa yang dimilikinya, Inggris dan Mandarin membuatnya menjadi aktor, model, penulis, sutradara, misionaris, dan pemilik sebuah perusahaan.

Tinggal di dua negara kelahirannya [Australia] dan Xiamen, yang terletak di pesisir tenggara China, Sam saat ini membagi waktunya antara [mengurus usaha bisnis perabotan] dan bisnis hiburannya.
Jalan menuju ke China tampaknya memang sudah digariskan bagi Sam.
Bersekolah di Cherrybrook High School di Barat Laut Sydney, sebuah pemukiman yang dikenal dengan populasinya yang multikultur, Sam selalu memiliki banyak teman sesame warga China dan merasakan hubungan erat dengan negara [China] setelah melakukan perjalanan bersama keluarganya ke Hong Kong.
Dia tidak mempelajari Bahasa China hingga dia berusia 20 tahun, ketika tanpa sengaja dia mendapatkan kesempatan pindah ke Taiwan.
“Saya mendaftar menjadi relawan pelayanan misi agama dari gereja saya. Saya penganut Kristen Mormon,” ungkap Sam.

Sam melihat penempatan ini sebagai takdir, dan sangat senang sekali mempelajari sebuah Bahasa yang dia selalu tertarik dengan Bahasa tersebut.

Sam Hayden-Smith's star is on the rise in China after winning third place in a singing competition.
Kepopuleran Sam Hayden-Smith meningkat di China setelah menjadi juara tiga dalam kompetisi menyanyi di televisi.

ABC: Lisa Clarke

Setelah melakukan kursus bahasa secara intensif di AS sebelum melakukan penempatan, Sam mendapati dirinya tidak mengalami kesulitan berarti mempelajari Bahasa China.
Ketika kembali ke Australia setelah menyelesaikan tugas misionarisnya di Taiwan, Sam memutuskan untuk menggabungkan kecintaannya kepada Bahasa China dengan pikirannya sebagai seorang pebisnis dengan mempelajari ekonomi dan Mandarin di University of Sydney.
Namun demikian kreatifitas memanggil. Akting selalu menjadi minat utama Sam.

Dengan modal badan setinggi hampir 2 meter, dan bermata biru, peluang menjadi aktor sangat besar bagi Sam.

Membuat gebrakan ke China

Setelah ikut dalam berbagai sesi model dan bintang iklan aneh di Sydney usai menyelesaikan kuliahnya di ‘National Institute of Dramatic Art (NIDA)’, dan sesekali melakoni peran figuran, Sam memutuskan untuk memanfaatkan kemampuan bahasa dan mencoba peruntungannya di China.
Sam mendekati banyak orang di industri film China, hanya untuk mendapatkan kabar kalau tidak ada peran yang tersedia untuknya.

Setelah menggantungkan sementara mimpi-mimpinya menjadi seorang bintang film, pada tahun 2009 Sam pindah ke Xiamen bersama seorang teman dan memutuskan untuk mendirikan sebuah kedai jus waralaba kecil karena ia melihat ada celah usaha pasar untuk minuman yang sehat di China.

Meski demikian, gagasannya ini ternyata tidak sesukses yang dia bayangkan pada awalnya.

“Setelah setahun bekerja keras, saya menyadari bahwa saya berusaha menjual smoothie kepada orang-orang yang sangat senang minum ‘bubble tea’.”

Dalam proses membangun kedai minuman jus miliknya, Sam belajar berbisnis perabotan manufaktur.

“Saya mulai menjual perabotan untuk display ritel untuk sejumlah merek yang pernah menggunakan saya sebagai model mereka di Australia, “katanya.

Banyak kalangan pengusaha di Australia yang ia dekati mengatakan mereka selalu ingin membeli dari pasar China tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya, dan tidak ingin mengambil risiko membeli perlengkapan berkualitas rendah.
Sam telah mengidentifikasi ceruk di pasar.

Dengan keberhasilannya dalam dunia bisnis, Sam kini memiliki stabilitas keuangan untuk lebih fokus pada sesuatu yang menjadi minatnya.

Peluang untuk actor-aktor barat di China meningkat dengan cepat dengan terjadinya internasionalisasi dalam industri film.

“Hollywood berusaha memasukan unsur China didalam film-film mereka, dan China sedang beusaha memasukan pengaruh barat dalam film-film mereka.” kata Sam.

Sam menjelaskan ini terjadi karena film-film China pada umumnya tidak terlalu laku di luar negeri: “Sehingga mereka berusaha untuk memiliki lebih banyak cita rasa Barat dalam penampilan mau rasa dalam program drama dan film-film mereka.”

Menjuarai kompetisi menyanyi di China

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

YOUTUBE: Sam Hayden-Smith

Penampilan Sam Hayden-Smith di Malam Tahun Baru Imlek di Sydney. ABC: Ning Pan

Ketika Sam dihubungi oleh seseorang di Sydney yang berusaha menemukan orang asing yang bisa berbicara Bahasa China untuk mengikuti kompetisi menyanyi di Beijing, dia tidak terpikir sama sekali [untuk mempertimbangkan tawaran itu].

Bisnisnya ketika itu sedang ‘booming’ dan dia telah merencanakan melakukan liburan panjang dengan istrinya, sehingga tidak mungkin dia menggunakan waktu selama sepuluh hari dari jadwal cutinya untuk melakukan sesuatu yang dia sama sekali tidak tertarik untuk melakukannya.

Namun orang asing ini dengan gigih terus menghubunginya. Reputasi Sam mulai tumbuh dan mereka terus memaksa.
Jadi Sam mendapati dirinya menjadi bagian dari sebuah tim yang terdiri dari 6 orang pria Australia sebagai peserta kompetisi Mahir Berbahasa China bagi Warga Asing di Seluruh Dunia.
Dia bergabung dengan para peserta lain dari seluruh dunia untuk menyanyikan lagu-lagu China yang populer dan untuk dapat melaju ke babak final berdasarkan sistem voting.
Nama panggilannya adalah ‘Jumping Kangaroos’, penonton menyukai tim dari Australia seiring dengan mereka terus bertahan dalam kompetisi tersebut.

“Kami menjadi semacam tim yang tidak dijagokan, ‘ ungkap Sam.

Event kompetisi tim ini berlangsung selama 10 hari, namun demikian Sam mendapati dirinya di Beijing selama satu bulan penuh ketika dia terpilih untuk berpartisipasi dalam event individual.

Logat asal Taiwan yang tidak biasa miliknya menjadi amat dikenal bagi penonton Beijing, dan dia terus melaju dengan cepat dari 71 peserta individu lainnya berdasarkan hasil pilihan penonton.
“Saya menjadi sedikit terkenal dan wajah baru,” kata Sam.
Faktor kebaruannya, disamping juga ketampanannya dan kemampuan bahasanya, membantu Sam mampu meraih tempat ketiga dalam keseluruhan kompetisi tersebut.

Sam akan selalu menyukai China dan Australia secara sejajar, tapi dia amat senang melihat orang-orang merangkul kemungkinan yang ada di China.

“Tidak hanya sekedar dari sudut pandang bisnis, tapi Bahasa China adalah Bahasa yang sangat baik. Saya senang ketika berada disekeliling orang yang dapat berbicara kedua Bahasa ini dan saya bisa berbahasa China dan Inggris. Lelucon dan percakapannya memiliki dimensi yang sangat berbeda. Saya senang menjadi orang yang menguasai dua Bahasa.”