ABC

Sally Malay, Sang Atlet ‘Rodeo’ Muda dari Australia

Seorang remaja asal Kimberley, Australia Barat, terbang ke Amerika Serikat untuk berkompetisi melawan para atlet ‘rodeo’ muda dari berbagai negara di dunia.

Remaja asal kota Derby, Sally Malay, hobi menunggang banteng. Ia pun, kini, mengikuti kompetisi ‘rodeo’ di Amerika Serikat. (Foto: Tara Goonan)
Sally Malay, itulah nama atlet ‘rodeo’ atau penunggang banteng dan kuda berusia 17 tahun ini. Ia lahir di kota Derby, sebelah barat wilayah Kimberley, dan tumbuh sembari mengasah kemampuan ‘rodeo’-nya di sejumlah peternakan di utara Australia Barat.

Namun beberapa tahun belakangan ini, Sally merambah negara-negara bagian di sebelah timur untuk berkompetisi di kejuaraan ‘rodeo’ dan mengoleksi poin yang kemudian mampu membawanya ke kompetisi internasional.

Perjuangannya itu pun terbayar.

Bulan lalu, ia terpilih untuk terbang ke Wyoming untuk berkompetisi di Kejuaraan Internasional ‘Rodeo’ tingkat Sekolah Menengah Atas di sana.

Ia berkata, kompetisi bergengsi tersebut akan menjadi batu loncatan baginya untuk dapat mengikuti kejuaraan yang lebih besar.

“Aksi ‘rodeo’ di tingkat SMA ini sangat populer di sana, tiap anak melakukannya. Ini soal adrenalin, kesenangan yang luar biasa, dan ketika kamu bilang bahwa kamu menunggang banteng, itu benar-benar membanggakan,” ceritanya.

Ia hidup dan berkutat dengan aktivitas ‘rodeo’ atau menunggang banteng dan kuda sejak usia dini, serta menyebut olahraga ini mampu menjauhkannya dari masalah.

“Keluarga saya dari dulu tinggal di pedesaan. Saya kemudian masuk ke sekolah asrama, tapi nyatanya saya tidak suka. Jadi, saya kembali ke Derby dan masalah mulai berdatangan, jadi terlibat perkelahian dan sejenisnya. Akhirnya saya kembali ke desa,” ujarnya.

Mengetahui bahwa puteranya hobi menunggang, ayah Sally lantas menghubungi teman keluarga di negara bagian Victoria yang berbisnis kuda.

Teman keluarga ini menawarkan Sally dengan kesempatan yang tak dapat ia tolak: pindah ke Victoria untuk sekolah, dilatih menjadi perawat kuda, dan mengasah kemampuan ‘rodeo’.

Andrew McQualter-Whyte telah dianggap layaknya pembimbing bagi bocah desa ini.

“Ia menampung saya, mengajarkan saya bagaimana untuk menjerat dan menunggangi banteng serta menaiki kuda. Sekarang saya bekerja dengannya memasang tapal kuda, menjadi perawat kuda,” ungkap Sally.

Kini Sally memfokuskan diri pada kejuaraan ‘rodeo’ di negara yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya, Amerika Serikat.

Perjalanan ke negeri Paman Sam ini akan membantu Sally meraih cita-citanya, yakni untuk mendapat beasiswa di sekolah ‘rodeo’, yang merupakan bisnis besar di Amerika Serikat.