ABC

Rumah Bordil di Canberra Digrebek Dicurigai Terlibat Perdagangan Manusia

Seorang perempuan berusia 58 tahun telah ditahan setelah pihak berwenang mendatangi dua rumah bordil di Canberra hari Senin (23/7/2018).

Polisi menggerebek rumah bordil tersebut karena adanya laporan bahwa adanya perempuan yang didatangkan dari Thailand untuk bekerja sebagai pelayan seksual.

Di pengadilan Magistrat ACT Perempuan yang ditahan tersebut Jamaree Suksom dikenai lima tuduhan, mengijinkan warga yang tidak memiliki ijin kerja untuk bekerja, bertalian dengan lima orang perempuan.

Dia ditahan kemarin ketika polisi dengan bantuan, petugas Australian Border Force dan inspektur dari Worksafe ACT melakukan pemeriksaan terhadap beberapa rumah bordil.

Pihak penuntut Eddie Chen menjelaskan di pengadilan bahwa penggerebekan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan polisi dengan fokus adalah praktek tidak aman di kalangan industri seks di Canberra.

Dua dari rumah bordil yang digrebek tersebut sudah ditutup.

Eddie Chen mengatakan salah satu dari lima perempuan yang ditahan karena pelanggaran imigrasi mengatakan bahwa dia memiliki utang $AUD 50 ribu (sekitar Rp 500 juta).

Penuntut mengatakan salah satu penyelidikan yang akan dilakukan adalah menghubungi pihak berwenang Thailand.

"Tampaknya yang terjadi adalah pengiriman orang dari Thailand untuk memberikan layanan seksual." kata Chen.

Dalam hukum Australia, mereka yang dituduh dalanm kasus seperti ini boleh dibebaskan sementara dengan jaminan.

Namun pihak penuntut menolak agar Suksom dibebaskan, karena dikhawatirkan akan campur tangan dengan bukti yang ada dan terus melakukan pelanggaran.

Magistrat Karen Fryar menyetujui hal tersebut karena tuduhan yang dijatuhkan serius.

Magistrat mengatakan bila penyelidikan kemudian berakhir ke masalah perdagangan manusia, maka ini akan menjadi hal yang penting.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini