Rumah Baru Anjing Liar Indonesia di Luar Negeri

Masa depan sepertinya terlihat suram bagi seekor anjing jenis West Highland terrier. Ia terperangkap di bagian dasar saluran beton.

Ia terlihat memiliki bintik dan bercak pada kulitnya, sebagian besar bulunya sudah rontok, dan sekelompok anak-anak melemparkan batu ke arahnya.

“Anjing ini bahkan tidak menggonggong, atau mencoba melarikan diri. Ia seolah berkata, ‘apa pun yang kamu lakukan ke saya, saya hanya akan diam saja,” kata Carolina Fajar, warga Jakarta.

Tidak ada tempat perlindungan binatang, atau setara dengan RSCPA, yayasan yang peduli kesejahteraan hewan. Anjing yang ditelantarkan bertahan sendirian, atau mati.

Tidak seperti kucing liar, anjing tidak mampu bertahan lama.

Carolina adalah salah satu relawan dari Let’s Adopt! di Indonesia, sebuah yayasan yang menyelematkan anjing seperti Pippin.

Carolina menyelamatkan anjing dari saluran beton, dan memberi namanya Pippin.

“Kemudian kita masukan ia ke klinik untuk sementara waktu, sampai mereka cukup sehat untuk pergi ke rumah asuh,” katanya.

Ia menemukan rumah sementara untuk Pippin di pinggiran Jakarta utara dan memberikan perawatan.

Kemudian yayasannya mencoba menemukan rumah permanen untuk Pippin melalui jejaring sosial.

Mengadopsi kembali anjing dengan penyakit kulit akan susah dimana pun. Di Indonesia, bahkan hal ini tidak bisa diatasi.

Untuk anjing-anjing terlantar dengan masalah medis, lebih mudah menemukan rumah baru di luar negeri.

“Karenanya kami minta bantuan dan mengirim anjing ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan lebih.”

Agar anjing dapat diterima di Amerika Serikat, mereka membutuhkan vaksinasi, surat keterangan dari dokter hewan dan kurir yang bersedia.

Mari Mengadopsi! Indonesia melakukan perawatan medis , dan kemudian menemukan seorang warga negara Amerika Serikat yang kembali ke negaranya dari Jakarta.

Sejauh ini, Let’s Adopt! Indonesia telah mengirimkan 11 anjing ke luar negeri, sebagian besar ke Amerika Serikat.

Pippin telah pergi ke Atlanta, Georgia.

Perawatan medisnya masih dilanjutkan, kulitnya telah membaik dan bulunya telah tumbuh kembali.

Ia sudah merayakan Thanksgiving untuk pertama kalinya, melihat salju, dan foto bersama pemilik barunya dimuat untuk kalendar Let’s Adopt! Indonesia 2017.

Kini ia telah menjalankan hidup barunya, bukan sekedar diselamatkan dari saluran air.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 23/01/2017 pukul 11:45 AEST, dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.